Samarinda, Klausa.co – Jagad maya dihebohkan dengan sebuah video berdurasi 15 detik yang menunjukkan cara memindahkan sejumlah sapi sekaligus dari kapal ke sebuah truk dengan cara leher diikat tali lalu digantung menggunakan crane.
Video itu viral di media sosial dan menuai kecaman dan murka para warganet. Belakangan diketahui peristiwa pemindahan sapi dari kapal ke sebuah truk dengan cara sadis itu terjadi di Pelabuhan Samarinda, Kaltim.
Hal itu dibenarkan Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda Slamet Isyadi ketika dihubungi Klausa.co pada Kamis (16/6) sore.
Slamet mengatakan KSOP Samarinda bahkan sudah memanggil pihak kapal yang melakukan pengangkutan sapi dan bongkar muat dengan cara sadis tersebut.
“Iya, benar video viral itu terjadi di Pelabuhan Samarinda. KSOP sudah memanggil pihak yang bertanggung jawab terkait proses pengangkutan sapi,” kata Slamet Isyadi.
Dia mengungkapkan sapi-sapi tersebut baru saja datang dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setelah viralnya video tersebut, KSOP Samarinda melakukan pemanggilan terhadap pihak agen pelayaran maupun perusahaan bongkar muat.
“Setelah viral terkait pembongkaran sapi yang digantung itu kami melakukan pemanggilan, baik itu dengan pihak agen pelayarannya dan pekerja barang muat,” ungkapnya.
Seteleh memanggil pihak yang bertanggung jawab, KSOP Samarinda memantau secara langsung ke lapangan guna memastikan pembongkaran hewan kurban di kapal berjalan dengan baik.
Pemantauan itu dilakukan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim beserta pihak PT Pelindo dan agen pelayaran dan perusahaan bongkar muat.
Dari hasil tinjauan itu dipastikan sudah tidak ada lagi bongkar muatan dilakukan dengan cara menyakiti ternak.
“Setelah kami tinjau sudah dilaksanakan lagi pembongkaran dengan menggunakan lorong,” terangnya.
Slamet menuturkan peristiwa tersebut terjadi karena tengah tingginya penjualan sapi di Kota Samarinda menjelang Hari Raya Iduladha.
“Karena ingin cepat, jadi pembongkaran kapal menyalahi aturan. Pelabuhan Samarinda ini menjadi lokasi bagi kapal yang mengangkut hewan, ada kamar tiga dan kamar empat,” jelasnya.
KSOP Samarinda menjamin akan melakukan pemantauan terhadap bongkar muat hewan kurban.
Selain itu, pihak PT Pelindo juga sudah menyurati pihak agen pelayaran dan perusahaan bongkar muat.
“Kami pantau terus memastikan untuk pembongkaran sapi harus sesuai dengan aturan,” tegasnya.
(Tim Redaksi Klausa)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS