Klausa.co

Upaya Disperindagkop Kaltim Hadapi Kecamuk Minyak Goreng

Kepala Disperindagkop Kaltim Yadi Robyan Noor Memegang Minyak Goreng Kemasan Premium. (ISTIMEWA)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Diketahui, agresi militer Rusia ke Ukraina berkontribusi terhadap kenaikan harga CPO dunia. Di mana harga minyak sawit mentah saat ini tercatat kisaran 6.808 Malaysian Ringgir (MYR) per ton. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian perdagangan melakukan langkah antisipatif guna menjaga stabilitas harga dan pasokan minyak goreng.

Yaitu, mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 1 Tahun 2022 tentang perluasan penyediaan minyak goreng kemasan melalui berbagai saluran distribusi baik ritel maupun pasar tradisional dengan skema pembiayaan berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Dilanjutkan dengan Permendag Nomor 3 Tahun 2022 yang mengatur kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14.000,- per liter. Setelah itu keluar lagi aturan baru, Permendag Nomor 6 Tahun 2022, yang mengatur harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit. Minyak goreng kemasan premium Rp 14.000,- per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500,- per liter dan minyak goreng curah Rp 11.500,- per liter.

Baca Juga:  IKN Pindah di Kaltim, Wagub: Buah Dari Kesabaran Dari Warga Kaltim

Untuk di Kaltim sendiri, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor menyatakan bahwa stok minyak goreng di Kaltim masih cukup aman hingga satu setengah bulan ke depan.

“Kami sudah menghitung stok. Minyak goreng kita cukup aman hingga 53 hari ke depan,” ucapnya ketika ditemui pada Kamis, (3/3/2022).

Stok minyak goreng yang masuk ke Kaltim dalam kurun 14-24 Februari 2022 berjumlah 1.674.681 liter atau 1.507,21 ton. Minyak goreng berada di distributor, toko swalayan pasar tradisional dan pedagang. Rata-rata pasokan minyak goreng masuk ke Kaltim dalam kurun waktu tersebut sebesar 118.762 liter atau 106,8 ton per hari. Sedangkan kebutuhan harian minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari.

Baca Juga:  Kepala DKP3A Kaltim Himbau Warga Berani Laporkan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Sebanyak 421.823 liter di Balikpapan dengan 6 produsen, 10 distributor, 3 sub distributor, dan 41 pengecer. Ini untuk memasok kebutuhan minyak goreng di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser.

Sedangkan Kabupaten Berau, terdapat 91.228 liter dengan 2 produsen dan 4 distributor. Kota Bontang 2.844 liter dengan 1 produsen dan 1 distributor. Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) 52.071 liter dengan 1 produsen, 1 distributor dan 48 sub distributor.

Untuk Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sebanyak 6.593 liter dengan 1 produsen, 1 distributor dan 6 sub distributor. Kabupaten PPU 760 liter dengan 1 produsen, 1 distributor, dan 1 sub distributor.

Paling banyak ialah Kota Samarinda dengan angka 1.099.362 liter dari 11 produsen, 21 distributor, 10 sub distributor dan 46 pengecer. Samarinda juga menyuplai minyak goreng untuk Kukar, Kubar, Mahakam Ulu, Bontang, Kutim.

Baca Juga:  Riza Beri Usulan Penting di International Seminar Road to G20

“Itu artinya, pasokan minyak goreng yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltim. Jadi sekali lagi, masyarakat tidak perlu panik dengan membeli minyak goreng secara berlebihan,” pinta Roby.

Masyarakat tidak perlu panik. Apabila terjadi fenomena panic buying, maka menjadi santapan oknum yang mencari kesempatan dalam kesempitan. Malah para penimbun akan rugi sendiri. Selain akan ditindak, stok minyak goreng yang baru juga akan terus masuk ke Kaltim.

(DSY/ADV/Diskominfo Kaltim)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co