Samarinda, Klausa.co – Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim), diprediksi akan berimbas ke Kota Samarinda. Kota Tepian bakal menjadi kota metropolitan dan pusat ekonomi baru Indonesia.
Sebagai salah satu daerah yang diproyeksi menjadi penyangga IKN, Wakil Ketua DPRD Samarinda Subandi mengatakan, Samarinda mesti menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompeten. Terlebih Samarinda telah ditinggali sekitar 800 ribu penduduk.
“Bahkan bisa mencapai satu juta penduduk jika dihitung dari mobilitas warga dari luar yang keluar masuk kota, sehingga dipersiapkan dari sekarang adalah peningkatan kompetensi SDM lokal,” ucap Subandi, Rabu (22/2/2023).
Sektor perdagangan dan jasa di Samarinda sudah mulai mengalami perkembangan pesat. Maka akan ada peningkatan transaksi ekonomi, mulai dari padatnya aktivitas perdagangan di pelabuhan, pasar dan banyaknya pusat-pusat perbelanjaan serta hotel berbintang. Ini tentu akan membuat Kota Samarinda menjadi magnet utama bagi pendatang.
“Tantangan terbesarnya, seberapa siap SDM lokal menghadapi SDM dari luar dengan segala keunggulan kompetensinya,” ungkapnya.
Ia mengaku, tidak bisa dipungkiri bahwa SDM dari luar daerah memang menduduki jabatan penting di korporasi Samarinda. Tetapi ini tidak menutup kemungkinan orang lokal tidak mampu bersaing.
Kendati demikian, Subandi menyebut, bukan saatnya lagi warga lokal menjadi pekerja kelas bawah. Harus ada upaya untuk warga lokal menduduki posisi penting di beberapa instansi atau perusahaan yang ada di Samarinda.
Sementara, salah satu faktor yang mesti dikuatkan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui sektor pendidikan. “Ini penting karena saat ini di Kota Samarinda masih kekurangan pekerja yang memiliki keahlian khusus dan peran pendidikan vokasi akan berdampak besar bagi kemajuan industrialisasi dan jasa di Kota Samarinda sebagai penyangga IKN,” kata dia.
“Prinsipnya pendidikan adalah alat untuk meningkatkan derajat masyarakat, hal yang menjadi PR bagi wajah kota agar bisa menekan atau paling tidak, tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah, dalam artian tidak ada lagi Angkatan kerja hanya dari taraf lulusan SD atau SMP,” sambungnya.
Subandi berharap, IKN menjadi berkah untuk SDM lokal. Bukan hanya mencetak profesional yang andal, tapi juga melahirkan pebisnis yang unggul sehingga Samarinda bisa memantaskan diri sebagai penyangga IKN. (Mar/Fch/Adv/DPRD Samarinda)
