Jakarta, klausa.co – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) punya mimpi besar untuk Indonesia. Ingin menyelesaikan pelbagai konflik di Tanah Air. Karena itu, organisasi yang baru saja merayakan Dies Natalis ke-60 ini resmi melaunching Pusat Studi Keadilan dan Perdamaian.
Program unggulan itu untuk melatih pemuda gereja untuk mewujudkan mimpi tersebut. Program itu resmi diluncurkan saat puncak perayaan hari jadi organisasi yang kini dipimpin oleh Willem Wandik itu.
Ketua Bidang Keadilan dan Perdamaian DPP GAMKI Ronald Rischard Tapilatu mengatakan, Pusat Studi Keadilan dan Perdamaian menjadi ‘legacy’ kepengurusan DPP GAMKI periode 2019-2022.
Sebelumnya, GAMKI juga telah meluncurkan Pusat Studi Kepemiluan dan Demokrasi. Kini, program itu sudah berjalan. Program ini punya dua kegiatan utama. Diantaranya: berupa kajian dan juga sekolah perdamaian bagi kader-kader GAMKI.
“Pusat Studi Keadilan dan Perdamaian akan mengkaji semua hal terkait isu-isu perdamaian di Indonesia. Kami akan memberi masukan kepada pemerintah, lembaga adat, lembaga agama, serta semua pihak yang berkecimpung untuk bersama-sama menyuarakan perdamaian di Indonesia,” jelas Ronald Tapilatu.
Kegiatan konkret berikutnya yang sangat penting dari pusat studi ini yakni, segera menjalankan ‘Sekolah Perdamaian GAMKI’. Di Sekolah Perdamaian itu, akan diberikan pengetahuan kepada pemuda gereja.
Agar mereka bisa mengatasi dan menyelesaikan konflik, termasuk persoalan SARA di Indonesia. “Juga bagaimana menyelesaikan kasus-kasus perusahaan secara efektif,” kata Ronald yang dikenal sebagai Kepala Biro Papua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
Setelah peluncuran ini, Pusat Studi Perdamaian GAMKI segera menyusun modul. Serta membentuk tim seleksi merekrut mentor-mentor profesional sehingga Sekolah Perdamaian bisa berjalan dengan baik.
Selain peruncuran program tersebut, dalam acara Dies Natalis GAMKI ke-60 juga, mereka mengumumkan pemenang sayembara bantuan pembuatan sekretariat GAMKI. “Pemenangnya jatuh kepada DPD GAMKI Kalimantan Timur,” kata Ketua DPP GAMKI Willem Wandik.
Editor: Redaksi Klausa