Kukar, Klausa.co – Bisnis rumput laut jenis Gracilaria kini jadi primadona di Desa Salo Palai, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Warga desa beralih profesi dari nelayan menjadi pembudidaya rumput laut.
Salah satunya adalah Ramlan. Dia mengaku sudah ada 26 warga yang ikut bergabung dalam usaha ini. Mereka menggarap lahan rumput laut seluas 102 hektare (ha) di Salo Palai.
Ramlan yang juga ketua kelompok pembudidaya ikan Salo Sumbala Sejahtera ini bilang, bisnis rumput laut bisa menghasilkan ratusan juta rupiah per bulan. Dia sendiri sudah mulai menekuni usaha ini sejak 2017 lalu.
“Alasannya karena rumput laut mudah dicari dan dibudidayakan. Bibitnya juga tidak perlu penanganan khusus,” kata Ramlan kepada klausa.co, Sabtu (14/10/2023).
Ramlan menjelaskan, satu ha lahan bisa panen satu ton rumput laut setiap bulan. Dari situ, dia bisa dapat omzet Rp5 juta. Rp2 juta dipakai untuk modal usaha berikutnya. Sisanya, Rp3 juta masuk kantong sebagai keuntungan bersih.
“Kalau dikalikan 102 hektare lahan, maka keuntungan seluruh pembudidaya bisa sampai Rp306 juta,” ujar Ramlan.
Untuk membudidayakan rumput laut, Ramlan mengatakan, tidak perlu alat-alat canggih. Cukup dengan jaring sebagai tempat tumbuhnya rumput laut.
Dia juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar yang serius mendukung usaha ini. Salah satunya dengan membangun pabrik pengolah rumput laut di Desa Muara Badak Ulu.
“Kami juga mendapat bantuan bibit rumput laut sebanyak 150 kilogram pada tahun 2018 lalu. Selain itu, kami juga dibimbing menjadi pembudidaya profesional dan diajak kerja sama dengan berbagai pihak,” tutur Ramlan.
Menurut Ramlan, pengembangan rumput laut memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ekonomi pesisir Kukar. Dia berharap usaha ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Kukar, Rendi Solihin. Dia mengatakan, rumput laut menjadi alternatif bagi nelayan yang kesulitan mencari ikan karena langkanya solar.
“Banyak nelayan yang beralih menjadi pembudidaya rumput laut. Rumput laut sekarang membawa berkah bagi nelayan di wilayah pesisir Kukar,” kata Rendi.
Rendi menambahkan, ada empat kecamatan di Kukar yang memiliki potensi besar untuk pengembangan rumput laut. Yakni Samboja, Muara Badak, Marangkayu, dan Muara Jawa.
“Kami akan fokus mengembangkan rumput laut. Ini adalah salah satu program unggulan kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Rendi. (Dy/Mul/ADV/Diskominfo Kukar)