Klausa.co

Uang Jajan Mario Dandy Semasa Sekolah, dari Rp2 Juta hingga Rp6 Juta per Bulan

Mario Dandy Satriyo sebagai saksi dalam sidang yang menjerat ayahnya Rafael Alun (Foto: Istimewa)

Bagikan

Jakarta, Klausa.co – Mario Dandy Satriyo duduk di kursi saksi dengan wajah tegang. Ia memandang ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, yang terdakwa kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebagai mantan pejabat pajak. Ia tahu, hari ini ia harus memberikan keterangan yang bisa menentukan nasib ayahnya di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Senin (6/11/2023).

Namun, sebelum ia mulai bicara, ia mengajukan permintaan khusus. Ia tidak mau disumpah seperti saksi lainnya. Ia merasa tidak nyaman untuk bersumpah di depan ayahnya. Ia hanya mau memberitahu apa yang ia tahu, apa adanya.

Hakim, jaksa, dan penasihat hukum pun mengabulkan permintaan Mario. Mereka menganggap keterangan Mario sangat penting untuk mengungkap fakta-fakta dalam perkara ini. Mereka juga menghormati posisi Mario sebagai keluarga inti terdakwa.

Baca Juga:  Johnny G Plate Terancam 15 Tahun Penjara

Setelah mendapat persetujuan, Mario pun mulai bercerita. Ia menceritakan tentang uang jajan yang ia terima selama menjadi pelajar. Ia mengaku, uang jajannya selalu meningkat seiring dengan naiknya tingkat pendidikannya.

Advertisements

“Di BAP saudara menjelaskan, uang saku saya pada saat sekolah di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta tahun 2016-2019 sekitar Rp2 juta perbulan. Dan apabila ada kebutuhan lainnya, saya meminta tambahan ke ibu saya, betul?,” tanya jaksa ke Mario.

Baca Juga:  Gasak Emas IRT Senilai Rp 80 Juta, Komplotan Gendam Diringkus Polisi

“Betul,” jawab Mario singkat.

Mario mengatakan, ia sempat bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah tahun 2019-2022. Di sana, uang jajannya naik menjadi Rp4 juta perbulan. Uang itu ia dapatkan dari kedua orangtuanya.

“Tadi kan kalau SMP (uang saku) Rp2 juta perbulan, SMA berapa?,” tanya jaksa lagi.

Advertisements

“Rp 4 juta,” ucap Mario.

Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Mario harus kembali ke Jakarta dan tinggal bersama orangtuanya. Pembelajaran dilakukan secara daring. Di Jakarta, uang jajannya naik lagi menjadi Rp6 juta perbulan.

Baca Juga:  Ngaku Istri Personel TNI AL untuk Nipu Orang

“Pada saat itu tinggal di rumah Simprug, Jakarta Selatan, uang saku saya pada saat itu menjadi Rp6 juta perbulan yang diperoleh dari ibu,” kata jaksa membacakan BAP Mario yang dibenarkan oleh Mario.

Mario tidak menjelaskan lebih lanjut tentang asal-usul uang jajannya. Ia juga tidak tahu apakah uang itu ada hubungannya dengan kasus yang menjerat ayahnya. Ia hanya mengikuti arahan ibunya untuk menjaga gaya hidupnya.

Advertisements

Mario menatap ayahnya dengan pandangan sayu. Ia berharap, keterangannya tidak akan menyakiti ayahnya. Ia masih mencintai ayahnya, meski ia tidak bisa bersumpah untuknya. (Mar/Bob/Klausa)

Bagikan

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co