Samarinda, Klausa.co – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) tengah menggencarkan program sosialisasi yang bertujuan melibatkan pemuda sebagai garda terdepan dalam menghadapi ancaman narkoba dan radikalisasi. Program ini dirancang untuk menjadikan pemuda sebagai agen perubahan yang mampu menciptakan dampak positif di komunitasnya masing-masing.
Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, menegaskan pentingnya peran strategis pemuda dalam menjaga persatuan dan melawan ancaman sosial yang dapat merusak tatanan masyarakat.
“Kami tidak hanya memberikan pemahaman mengenai bahaya narkoba, namun juga menumbuhkan kesadaran tentang betapa vitalnya menjaga keutuhan bangsa dari pengaruh radikalisasi,” ujarnya, menegaskan bahwa tantangan tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sosialisasi ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah lembaga terkait, seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Densus 88, serta Kementerian Hukum dan HAM. Sejumlah daerah, antara lain Samarinda, Paser, Penajam Paser Utara (PPU), dan Balikpapan, telah menjadi lokasi kegiatan yang ditujukan untuk mencetak pemuda sebagai pelopor perubahan.
Dispora Kaltim memfokuskan perhatian pada pemuda usia produktif, yang sesuai dengan Undang-Undang Kepemudaan, untuk menjadi pionir dalam gerakan ini. Hasbar menambahkan bahwa peran peserta dalam menyebarkan pesan yang diperoleh selama sosialisasi menjadi sangat penting.
“Kami menyadari bahwa tidak mungkin menjangkau seluruh pemuda secara langsung. Oleh karena itu, kami mendorong para peserta untuk menjadi agen yang akan menyebarkan informasi ini kepada komunitas mereka,” ungkapnya.
Pada 2025, Dispora Kaltim berencana memperluas program sosialisasi ini ke wilayah lainnya. Pembahasan topik akan disesuaikan dengan dinamika sosial yang berkembang, memastikan agar program ini tetap relevan dan tepat sasaran. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)