Klausa.co

PDI Perjuangan Hadang Opsi Kotak Kosong, Pilgub Kaltim Bakal Jadi Duel Sengit?

DPP PDI Perjuangan, resmi memberikan dukungan bagi pasangan bakal calon Gubernur Kaltim Isran-Hadi (Foto: Istimewa)

Bagikan

Jakarta, Klausa.co – Di tengah ketegangan politik, Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim) 2024 dipastikan tidak akan berjalan sepi. Dua kekuatan, koalisi petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi kontra barisan oposisi Rudy Mas’ud-Seno Aji, kini bersiap bertarung dalam kontestasi yang diprediksi menjadi salah satu pertarungan politik sengit tahun ini.

Hal ini dipastikan usai DPP PDI Perjuangan resmi memberikan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon gubernur Isran-Hadi pada Rabu (14/8/2024). Dengan mendaratnya dukungan PDI Perjuangan ke pasangan petahana tersebut, nyaris dipastikan, tidak ada opsi kotak kosong dalam kenduri demokrasi pemilihan orang nomor wahid di Bumi Etam.

Pengumuman di Jakarta itu tak hanya soal Isran-Hadi. Sepuluh nama bakal calon gubernur dan 45 calon bupati/wali kota se-Indonesia juga diumumkan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

“Dari Kaltim, pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Isran Noor dan Hadi Mulyadi,” kata Hasto, dikutip dari siaran langsung di akun YouTuber resmi PDI Perjuangan.

Baca Juga:  Dibanding Main Petasan, Ananda Moeis Imbau RT dan Karang Taruna Kreatif Buat Kegiatan Positif
Advertisements

Sebelumnya, pada Kamis (8/8/2024), Isran-Hadi telah menerima dukungan dari Partai Demokrat, menjadikan mereka semakin kuat dengan total dukungan minimal 11 kursi yang diperlukan untuk maju dalam kontestasi Pilgub Kaltim 2024.

Hasto, yang kerap berbicara soal fenomena “kotak kosong”, menekankan pentingnya keberadaan pilihan nyata bagi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah.

“Ketika masyarakat dipaksa memilih kotak kosong karena upaya-upaya tertentu untuk mengganjal calon, demokrasi kita sedang sakit,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Ketakutan akan kotak kosong di Pilgub Kaltim memang bukan isapan jempol. Isran-Hadi yang kini didukung Demokrat dan PDI Perjuangan, harus menghadapi koalisi besar yang sudah terbentuk lebih dulu. Koalisi ‘kapal perang’ yang mendukung Rudy-Seno telah mengumpulkan 44 kursi di DPRD Kaltim. Mereka didukung oleh partai-partai besar seperti Gerindra, PKB, PKS, Golkar, Nasdem, dan PPP.

Baca Juga:  SBY: Paloh dan Anies Tega Khianati Demokrat, Bukan Akhlak Rasulullah
Advertisements

Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim, Ananda Emira Moeis, menegaskan sikap partainya yang tidak akan tinggal diam.

“Kami tidak ingin sampai ada kotak kosong. PDI Perjuangan tidak akan hanya menjadi penonton dalam kontestasi Pilgub Kaltim 2024,” ujarnya tegas.

Nanda, begitu ia akrab disapa, memastikan bahwa PDI Perjuangan akan menentukan arah dukungannya. Meskipun harus melawan koalisi besar Rudy-Seno.

“Namanya juga berjuang, kalau harus melawan, itu bukan pilihan kami, tapi pilihan rakyat Kaltim,” katanya sembari tersenyum.

Baca Juga:  Keruk Hasil Alam Kaltim, Nanda Moeis Geram Perusahaan Salurkan Dana CSR di Luar Daerah
Advertisements

Disinggung komunikasi politik di belakang layar, Nanda menyebut saat ini terus berlangsung. Nanda mengungkapkan, setelah hari ini, PDI Perjuangan akan segera menggelar rapat dengan partai koalisi untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Kita lewati dulu hari ini,” tutupnya.

Dalam beberapa bulan ke depan, panggung politik Kaltim akan menjadi medan pertempuran dua kubu yang sama-sama berambisi memenangkan hati rakyat. Pertarungan ini tidak hanya tentang siapa yang akan memimpin Kaltim, tetapi juga tentang bagaimana demokrasi di daerah ini akan berjalan. Kotak kosong atau tidak, Pilgub Kaltim 2024 sudah dipastikan akan menjadi laga yang panas dan penuh strategi. (Fch2/Klausa)

Bagikan

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co