Klausa.co

GAMKI Bersama Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kawal Pembangunan IKN

Bagikan

Penajam Paser Utara – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), menginisiasi ikrar kebangsaan organisasi kepemudaan lintas agama. Itu dilakukan di titik nol Ibu Kota Negara Nusantara, PPU, Kalimantan Timur, Jumat 20 Mei 2022.

Kegiatan itu dilakukan bertepatan peringatan hari kebangkitan Nasional.

Organisasi pemuda yang ikut dalam acara tersebut diantaranya: GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Katolik, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Generasi Muda Konghucu, Generasi Muda Buddhis Indonesia, dan Generasi Muda Mathla’ul Anwar.

Acara yang disertai dengan bakti sosial ini didukung juga oleh Kodam VI/Mulawarman dan Polda Kalimantan Timur.

Advertisements

Berikut ini ikrar yang disampaikan delapan organisasi tersebut:

  1. Pemuda Lintas Agama mendukung penuh pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur sebagai wujud pembangunan Indonesia Sentris.
  2. Pemuda Lintas Agama mendukung penuh pembangunan IKN Nusantara yang mengutamakan prinsip pembangunan berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem.
  3. Pemuda Lintas Agama mendukung adanya proses perpindahan sumber daya manusia dari IKN DKI Jakarta ke Nusantara yang memperhatikan keseimbangan aspek teknis, sosial masyarakat, relijius, dan kultur.
  4. Pemuda Lintas Agama bersama generasi muda Indonesia serta masyarakat Kalimantan, terkhusus masyarakat lokal, siap terlibat aktif dan dilibatkan dalam pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Negara Nusantara.
  5. Pemuda Lintas Agama mendukung penuh adanya kompleks Rumah Ibadah dan Pusat Aktivitas Agama di kawasan IKN Nusantara sebagai simbol toleransi dan keberagaman Indonesia.
  6. Pemuda Lintas Agama di seluruh Indonesia siap untuk mengawal pembangunan IKN Nusantara. Berpedoman pada Amanat UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Juga:  Nahkoda Baru PIKI Kaltim Baru Terpilih, Siap Besinergi dengan Pemerintah Bangun IKN

Ketua Umum GAMKI Willem Wandik mengatakan, apel ini dimaksud untuk mempertemukan berbagai pemeluk agama yang berbeda untuk mendukung program pembangunan IKN Nusantara.

Baginya kendati berbeda, tetap lahir dan besar di Republik Indonesia. Sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah, baik skala pusat maupun daerah.

“Sehingga kami hadir disini, bagaimana kami bisa menyelenggarakan apel kebangsaan bersama dengan rekan-rekan berbagai elemen negeri untuk menggaungkan agenda besar IKN,” kata Willem.

Advertisements

Ia menegaskan, IKN nusantara adalah simbol pembangunan Indonesia yang lebih berkeadilan karna stigmasisasi pembangunan selama ini cenderung tersentralisasi di pulau jawa.

Baca Juga:  Presiden: Penyatuan Tanah dan Air Bentuk Kebinekaan dan Persatuan yang Kuat

Hal tersebut dibuktikan dengan fakta pembangunan pulau jawa yang melebihi pulau pulau lain yang ada di Indonesia.

“Maka dengan berpindahnya ibukota ke bagain tengah pulau Indonesia (Kalimantan timur), maka diharapkan akan merangsang pertumbah pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia,” jelas anggota Komisi V DPR RI ini.

Ditambahkannya, untuk meminimalisir konflik horizontal yang dikemudian hari akan terjadi imbas dari pembangunan IKN, maka sebaiknya pimpinan otoritas IKN Nusantara memperbanyak keterlibata masyarat lokal.

Advertisements

Serta dewan-dewan adat yang terdampak pembangunan IKN Nusantara. Selain untuk menghormati keberadaan dan eksistensi masyarakat lokal sekitar juga hal ini dikeranakan setiap daerah memilki kebiasaan dan adat istiadatnya.

Baca Juga:  Isran Noor Sambut Menhub Budi Karya, Bahas Persiapan Infrastruktur Transportasi di IKN

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto berharap agar pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara dapat mewujudkan nilai-nilai luhur kebangsaan yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini.

“Saat itu, founding fathers negaraini bertekad melawan kolonialisme dengan membangun Indonesia atas semangat kebersamaan dan persatuan. Tidak ada yang boleh tertinggal di bangsa ini. Jangan ada yang tercerai berai,” ungkapnya.

Sunanto mengapresiasi peran pemerintah yang telah memberi ruang sebesar-besarnya bagi anak muda untuk bersama membangun bangsa.

Advertisements

“Tak ada Jawa Sentris, Sumatera Sentris, Kalimantan Sentris dan seterusnya. Semua punya hak sama. Semua tak bisa tercapai kalau kita tercerai berai. Kebersamaan harus diwujudkan untuk membawa bangsa ini lebih maju,” pungkasnya.

Editor: Redaksi Klausa

Bagikan

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co