Kutim, Klausa.co – Ekspansi ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart yang merambah hingga pelosok Kutai Timur, menyebabkan persaingan bisnis ritel lokal semakin memanas. Anggota Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Kutai Timur (DPRD Kutim), Uci, mengangkat isu penting mengenai dampak dari kehadiran toko-toko besar terhadap usaha kecil dan toko tradisional.
“Kehadiran Indomaret dan Alfamart sudah menyentuh hampir setiap sudut daerah, bahkan pelosok terpencil,” ungkap Uci dalam pernyataannya, pada Kamis (22/8/2024).
Menurut Uci, keunggulan ritel modern terletak pada kemudahan akses dan kelengkapan produk, yang mendorong konsumen untuk lebih memilih berbelanja di sana.
“Saya sendiri memilih toko yang lengkap agar tidak perlu berpindah-pindah untuk memenuhi kebutuhan,” tambahnya.
Kondisi ini, menurut Uci, membuat toko-toko kecil yang biasanya hanya menawarkan barang-barang dasar mengalami tekanan berat.
“Toko kelontong, terutama yang berada di gang-gang kecil, kini harus bersaing dengan ritel modern yang memiliki variasi produk lebih banyak,” jelasnya.
Namun, Uci percaya bahwa toko-toko kecil masih memiliki peranan penting, terutama dalam menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan jumlah kecil bagi masyarakat. Ia mendorong toko-toko kecil untuk beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini, seperti dengan fokus pada produk-produk yang paling dibutuhkan oleh komunitas sekitar.
Untuk itu, Uci mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan dukungan konkret, seperti pelatihan dan bantuan modal, agar toko-toko kecil dapat bersaing secara efektif.
“Pemerintah harus aktif memberikan dukungan, baik melalui pelatihan maupun bantuan modal, agar toko-toko kecil dapat bertahan dan bersaing,” tegasnya.
Uci menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ritel modern dan toko-toko kecil, mengingat keduanya memiliki kontribusi vital terhadap perekonomian lokal.
“Keseimbangan antara ritel modern dan toko kecil sangat penting untuk menjaga dinamika ekonomi lokal,” pungkasnya. (Nur/Mul/ADV/DPRD Kutim)