Klausa.co

20 Februari 1967 Kurt Cobain Lahir: Ikon Grunge yang Pergi Terlalu Cepat

Kurt Cobain. (Foto: Istimewa)

Bagikan

Klausa.co – Pada 20 Februari 1967, atau 58 tahun lalu, lahir seorang bayi Kurt Donald Cobain. Bayi yang kelak menjelma menjadi ikon musik grunge. Vokalis, gitaris, sekaligus penulis lagu Nirvana ini lahir di Aberdeen, Washington, dan meninggal tragis pada 5 April 1994. Kepergiannya di usia 27 tahun semakin mengukuhkan namanya dalam legenda musik dunia.

Awal Hidup dan Perjalanan Menuju Nirvana

Sejak kecil, Cobain telah menunjukkan ketertarikan pada seni dan musik. Namun, kehidupan pribadinya jauh dari kata mudah. Perceraian orang tuanya saat ia berusia 9 tahun meninggalkan luka emosional yang mendalam. Musik menjadi pelarian dan ekspresi bagi Cobain muda.

Pada 1987, bersama Krist Novoselic, ia membentuk Nirvana, band yang kelak mengubah lanskap musik dunia. Mereka mulai dikenal di skena musik Seattle sebelum akhirnya meraih ketenaran global melalui album Nevermind (1991). Lagu “Smells Like Teen Spirit” menjadi simbol perlawanan generasi muda, mengangkat grunge ke arus utama dan menempatkan Cobain di pusat perhatian.

Baca Juga:  Peristiwa Sanga-Sanga 27 Januari 1947, Jejak Perjuangan Merebut Kemerdekaan di Kalimantan Timur

Dengan lirik yang gelap dan emosional, serta gaya musik yang mentah, Nirvana melahirkan beberapa lagu ikonik seperti “Come as You Are,” “Lithium,” “Heart-Shaped Box,” dan “All Apologies.”

Pergulatan Pribadi dan Ketenaran yang Membebani

Di balik ketenaran, Cobain menghadapi pergulatan batin yang berat. Pada awal 1990-an, ia menikah dengan Courtney Love, vokalis band Hole. Pernikahan mereka penuh cinta, tetapi juga tak lepas dari kontroversi. Putri mereka, Frances Bean Cobain, lahir pada 18 Agustus 1992, di tengah badai kritik dan tuduhan penyalahgunaan narkoba.

Cobain sendiri mengalami masalah kesehatan yang serius, termasuk sakit perut kronis yang tidak kunjung terdiagnosis. Ia mulai menggunakan heroin sebagai pelarian, yang kemudian berkembang menjadi kecanduan. Beban ketenaran dan tekanan industri musik semakin memperburuk kondisi mentalnya. Ia merasa terperangkap dalam citra yang tidak ia inginkan sebagai “suara generasi.”

Baca Juga:  Sejarah 2 September : Perjanjian Damai Salehuddin Al-Ayyubi dan Richard the Lion Heart Mengakhiri Perang Salib III

Akhir Tragis dan Warisan Abadi

Pada Maret 1994, Cobain mengalami overdosis di Roma, yang diduga sebagai upaya bunuh diri. Tak lama setelah itu, orang-orang terdekatnya mencoba melakukan intervensi, tetapi Cobain tetap sulit dijangkau. Pada 5 April 1994, ia ditemukan tewas di rumahnya di Seattle akibat luka tembak di kepala. Surat bunuh diri yang ditemukan di sisinya ditujukan untuk teman imajinernya semasa kecil, Boddah.

Meskipun kematiannya dinyatakan sebagai bunuh diri, berbagai teori konspirasi muncul dan terus menjadi perbincangan hingga kini. Ia pun menjadi bagian dari “27 Club,” kumpulan musisi legendaris yang meninggal di usia 27 tahun.

Warisan Kurt Cobain dalam dunia musik tetap tak terbantahkan. Nirvana terus dikenang sebagai simbol generasi 90-an, dan pengaruhnya masih terasa dalam musik hingga hari ini. Lirik-liriknya yang emosional dan suara khasnya tetap menjadi inspirasi bagi banyak musisi dan penggemarnya di seluruh dunia. (Wan/Fch/Klausa)

Baca Juga:  Sejarah 13 Agustus 1787: Dari Penyerahan Kaltim ke Belanda, hingga Terpilih jadi IKN

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co