Klausa.co

15 Februari 2002: Kali Pertama Hari Kanker Anak Internasional Diperingati

Ilustrasi Hari Kanker Anak Internasional. (Foto: Klausa)

Bagikan

Klausa.co – 15 Februari 2022, alias 23 tahun lalu, kali pertama peringatan Hari Kanker Anak Internasional atau International Childhood Cancer Day (ICCD) dihelat. Peringatan ini menjadi momen bagi dunia untuk meningkatkan kesadaran akan kanker pada anak. Juga untuk mengadvokasi akses pengobatan yang lebih baik, serta mendukung para penyintas.

Sejarah Hari Kanker Anak Internasional

Hari Kanker Anak Internasional pertama kali dicetuskan oleh Childhood Cancer International (CCI) pada tahun 2002. Dikutip dari situs resmi Childhood Cancer International, CCI merupakan koalisi global yang terdiri dari lebih dari 50 organisasi orang tua dari berbagai negara. Mereka memiliki semangat memastikan anak-anak penderita kanker mendapatkan perawatan terbaik, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi mereka

Seiring waktu, peringatan ini mendapat dukungan dari organisasi kesehatan dunia, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Seperti dikutip dalam laman WHO, pada tahun 2018 mereka meluncurkan Global Initiative for Childhood Cancer. Program ini menargetkan peningkatan angka kelangsungan hidup hingga 60 persen untuk semua anak penderita kanker di seluruh dunia pada tahun 2030.

Baca Juga:  Sejarah 5 Agustus 1947 : Berakhirnya Agresi Militer Belanda I yang Kemudian Hari Kembali Dilanggar Dengan Invasi

Perkembangan dan Tantangan Penanganan Kanker Anak

Kanker anak bukan hanya sekadar masalah kesehatan individu, tetapi juga menjadi tantangan global. Data WHO mencatat bahwa setiap tahun terdapat lebih dari 400 ribu anak dan remaja di bawah usia 20 tahun yang didiagnosis kanker. Namun, tingkat kelangsungan hidup sangat bervariasi.

Masih dari data WHO, 80 persen anak di negara berpenghasilan tinggi dapat bertahan hidup. Sementara, berbanding terbalik dengan negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Hanya 20 persen anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang mendapatkan pengobatan optimal.

Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterlambatan diagnosis, akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan, dan keterbatasan tenaga medis yang kompeten dalam menangani kanker anak.

Kondisi lebih sulit dialami oleh anak-anak di daerah konflik dan krisis kemanusiaan. WHO dalam laporannya menyebutkan bahwa banyak anak penderita kanker di wilayah konflik tidak mendapatkan perawatan layak, sehingga angka kematian mereka lebih tinggi dibandingkan anak-anak di negara stabil.

Baca Juga:  Detik-Detik Wafatnya Rasulullah SAW: Sakit, Wasiat, dan Pemakaman

Data dan Jenis Kanker yang Umum Terjadi pada Anak

Kanker pada anak berbeda dengan kanker yang terjadi pada orang dewasa. Beberapa jenis kanker yang paling sering ditemukan pada anak-anak meliputi:

  • Leukemia, Kanker darah yang menyumbang sekitar 30% dari semua kasus kanker anak.
  • Tumor Otak dan Sistem Saraf Pusat, Menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada anak.
  • Neuroblastoma, Kanker yang berkembang dari jaringan saraf embrionik.
  • Wilms Tumor, Kanker ginjal yang biasanya menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun.
  • Retinoblastoma, Kanker mata yang sering menyerang anak-anak usia di bawah 2 tahun.

Pencegahan dan Deteksi Dini, Kunci Melawan Kanker Anak

Meskipun penyebab utama kanker anak masih belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, seperti faktor genetik dan paparan lingkungan yang berbahaya. Oleh karena itu, pencegahan dan deteksi dini menjadi langkah penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan risiko kanker pada anak antara lain:

– Menjaga pola makan sehat dengan makanan bergizi seimbang.
– Menghindari paparan zat beracun seperti asap rokok dan polusi udara.
– Meningkatkan kesadaran orang tua tentang tanda-tanda awal kanker anak, seperti demam berkepanjangan, pembengkakan yang tidak wajar, atau perubahan perilaku yang mencurigakan.
– Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap, karena beberapa jenis kanker, seperti kanker hati, dapat dicegah dengan vaksinasi hepatitis B.

Baca Juga:  Sejarah 3 Desember 1994: Lahirnya Sony PlayStation, Raja Konsol Game Rumahan

Upaya Pencegahan Kanker Anak di Indonesia

Di Indonesia, peringatan Hari Kanker Anak Internasional juga menjadi ajang refleksi bagi banyak pihak. Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) merupakan salah satu organisasi yang secara aktif memberikan dukungan kepada anak-anak penderita kanker dan keluarga mereka. Mereka mengadakan berbagai program, mulai dari kampanye kesadaran, bantuan medis, hingga penggalangan dana untuk pengobatan pasien anak di berbagai rumah sakit, seperti dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Pemerintah Indonesia juga terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan bagi anak-anak penderita kanker. Salah satunya dengan memperkuat fasilitas diagnosis dini dan pengobatan yang lebih terjangkau di rumah sakit-rumah sakit rujukan. (Wan/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co