Samarinda, Klausa.co – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 kian dekat. Urgensi partisipasi publik dalam proses demokrasi kian menjadi sorotan. Upaya mendorong keterlibatan masyarakat kembali mengemuka dalam diskusi terbuka yang digagas oleh Koalisi Masyarakat Sipil melalui acara “Ngobrol Pilkada Kalimantan Timur” (Ngopi Kaltim) seri kedua, yang berlangsung di Teras Samarinda, Jumat (4/10/2024).
Mengusung tema “Adakah Netralitas dalam Pilkada Kalimantan Timur 2024?”, diskusi tersebut berhasil menyedot perhatian publik dari berbagai kalangan. Hadir di antaranya mahasiswa, aktivis, serta jurnalis yang datang untuk menyimak dan berpartisipasi dalam pembahasan isu-isu krusial yang membayangi pesta demokrasi ini.
Buyung Marajo, Koordinator Pokja 30 Kaltim, dalam sambutannya menegaskan pentingnya ruang publik yang inklusif sebagai sarana dialog antara masyarakat dengan para calon kepala daerah.
“Kami ingin membangun jembatan komunikasi yang lebih efektif antara masyarakat dan calon pemimpin, agar ada partisipasi yang lebih substansial dalam proses politik, dan isu-isu yang krusial bisa dibahas secara terbuka,” ujar Buyung.
Andi Harun, Calon Wali Kota Samarinda juga turut hadir dalam acara tersebut, memberikan pandangan optimis terkait pentingnya inisiatif diskusi seperti ini dalam meningkatkan kesadaran politik publik.
“Saya sangat mengapresiasi acara seperti ini. Masyarakat perlu lebih banyak memahami visi dan misi kandidat sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih rasional dan terinformasi,” kata Andi.
Dalam diskusi itu, Andi juga menyoroti bahwa transparansi adalah kunci dalam memastikan Pilkada berjalan bersih dan bebas dari isu negatif, seperti politik uang dan penyebaran hoaks.
“Ruang-ruang seperti ini harus diisi dengan gagasan segar dari para kandidat, sehingga masyarakat bisa memperoleh referensi yang jelas sebelum menentukan pilihan,” tambahnya.
Diskusi yang berlangsung dinamis itu mencerminkan harapan akan demokrasi yang lebih sehat. Menutup sesi diskusi, Andi Harun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memanfaatkan ruang-ruang publik semacam ini guna memperdalam pengetahuan politik.
“Semakin sering kita berdialog, semakin baik pula kualitas demokrasi yang kita bangun bersama,” tutup Andi penuh optimisme.
Ngo-PiKaltim menjadi salah satu inisiatif penting dalam menyambut Pilkada 2024, sebagai ruang bagi publik untuk menyuarakan pendapat dan menciptakan keterbukaan dalam demokrasi. Di tengah maraknya isu netralitas dan independensi, acara ini memberi harapan akan partisipasi yang lebih luas dari masyarakat Kaltim. (Yah/Fch/Klausa)