Klausa.co

Turap Segmen Gang Nibung Miring, Berikut Langkah yang Dilakukan Kontraktor

Proses pengerjaan normalisasi Sungai Karangmumus (Foto: Istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berusaha mempercantik perwajahan Kota Tepian. Mulai urusan ruang terbuka hijau (RTH) hingga mempercantik sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dengan normalisasi sungai yang menjadi bagian dari pengendalian banjir.

Khusus pekerjaan penurapan tepi Sungai Karang Mumus, telah berjalan di beberapa titik. Namun dalam pengerjaan, di beberapa titik ada turap yang miring. Di antaranya di segmen Jalan Dr Soetomo. Tepatnya di eks Jembatan Gang Nibung. Persisnya, turap di belakang Masjid Al Khair.

Proyek tersebut diketahui dikerjakan PT Moanindo Prima. Menanggapi kemiringan turap, kontraktor sudah melakukan perbaikan. Saat terjadi kemiringan pada titik yang miring, mereka secara bertahap melakukan penangan perbaikan tanah. Gunanya agar tidak ada pergerakan kembali.

Baca Juga:  Delegasi Polandia EBIFF 2025 Kunjungi SMK 1 Samarinda, Tarian dan Kuliner Lokal Jadi Daya Tarik

“Turap tersebut bergeser 7,8 sentimeter setiap hari. Padahal, pekerjaan ini sudah sesuai perencanaan. Progres pembangunannya juga sudah 100 persen pada Januari 2023. Namun ternyata ditemui kendala. Yakni pergerakan tanah menimbulkan lengkungan di satu sisi turap sungai. Sehingga hasil pekerjaan tersebut tidak sesuai harapan, kami sebenarnya tidak ingin ini terjadi,” ujar salah satu Manajemen Kontraktor.

Perlu diketahui, ada beberapa faktor yang menyebabkan turap di bibir sungai itu miring. Pertama adalah kondisi tanah, struktur tanah sangat lunak. Posisi tanah keras juga jauh di kedalaman. Kedua, cuaca yang kurang bersahabat memperparah kondisi tersebut.

Hujan yang terus-menerus menyebabkan tanah bergerak sehingga struktur turap pun melenceng dari desain perencanaan.

Lalu lintas alat berat juga jadi penyebab. Di wilayah kerja proyek turap Sungai Karang Mumus sempit. Sementara itu, pergerakan alat berat untuk pembangunan turap memerlukan lahan minimal 20 meter persegi.

Baca Juga:  Pemkot Samarinda Jalin Kerjasama dengan PSF, Tingkatkan Kualitas Pendidikan Hingga Pemberian Beasiswa

Selain itu ada dua crane dan satu unit beratnya 50 ton.Beban besar di atas tanah dekat turap disebut menambah pergerakan tanah. Pada saat proyek berjalan, alat-alat berat tersebut berdiam dekat turap sungai. Dan faktor waktu menjadi penyebab keempat.

Terkait miringnya turap di Sungai Karang Mumus segmen Gang Nibung menuju Ruhui Rahayu PT Moanindo Prima selaku kontraktor pelaksana, mengaku menemui kendala selama pekerjaan. Kondisi tanah di luar dugaan. Padahal, pekerjaan sudah sesuai prosedur dan wilayah tersebut telah dipasangi tiang pancang yang panjangnya kurang lebih 14 meter.

“Turap yang dalam kondisi miring tersebut seperti yang sudah kami sampaikan, jika kami pihak kontraktor pelaksana seratus persen bertanggung jawab penuh dan kami akan perbaiki tepat pada turap yang miring tersebut. Kami pastikan, kembali pulih tentunya semoga cuaca terus bersahabat sehingga cepat selesai,” tegasnya.

Baca Juga:  Google Dorong Transformasi Digital Pendidikan Kaltim Lewat Lokakarya "Cara Baru Untuk Belajar"

“Masa pemeliharaan selama beberapa bulan ke depan, pastinya akan kami maksimalkan guna perbaikan turap yang miring dan kami pastikan pula tidak akan terjadi kemiringan turap di sepanjang Sungai Karang Mumus karena dalam pengerjaannya kami telah sesuai dengan perencanaan dan spek yang telah berstandar, tak lupa kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat Samarinda agar pengerjaan kami cepat selesai,” pungkasnya. (Mar/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co