Klausa.co

Tensi Memuncak di Debat Pilgub Kaltim, Hadi Mulyadi Protes Tata Tertib

Debat kedua Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim) 2024

Debat kedua Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim) 2024 (Foto: Isitmewa)

Bagikan

Jakarta, Klausa.co – Debat kedua Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim) 2024 yang mempertemukan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas’ud-Seno Aji diwarnai ketegangan sejak awal. Malam itu, Minggu (3/11/2024), atmosfer memanas ketika Hadi Mulyadi, calon wakil gubernur nomor urut 01, melontarkan keberatan terhadap tata tertib debat yang ia nilai tak sesuai aturan.

Hadi menyoroti poin ke-8 tata tertib yang, menurutnya, bertentangan dengan Peraturan KPU dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2024.

“Debat ini adalah ajang untuk paslon. Seharusnya calon gubernur dan wakil bisa saling mendukung,” ujarnya, tajam.

Pernyataan Hadi tak sekadar protes. Ia menganggap aturan ini sebagai pelanggaran serius dan menyatakan akan membawa masalah tersebut ke Dewan Kehormatan.

Baca Juga:  Pemkot Samarinda Selesaikan Persyaratan Penggunaan Lahan RSI yang Terdampak Terowongan

“Kami akan laporkan hal ini,” tegasnya di depan penonton, membuat suasana debat di studio CNN Indonesia Jakarta semakin tegang.

Upaya moderator utama, Fredy Cahya, untuk menenangkan suasana seakan tenggelam di tengah desakan Hadi yang bersikukuh.

“Tata tertib ini sudah sesuai prosedur,” kata Fredy mencoba meluruskan.

Namun, Hadi tak bergeming. Ia terus mempertanyakan perubahan tata tertib dari debat pertama ke debat kedua.

“Kenapa ada perubahan? Kami mematuhi sesuai PKPU. Baca aturannya,” tantangnya.

Di sisi lain, moderator pendamping, Sarah Ariante, menegaskan kembali bahwa aturan tersebut telah ditetapkan sesuai ketentuan KPU. Poin ke-8 mengharuskan pada segmen tertentu hanya calon gubernur atau wakil gubernur yang dapat menanggapi secara terpisah.

Baca Juga:  Samsun Apresiasi Petani Samboja, Janjikan Bantuan dan Bimbingan dari Pemerintah

Meski debat mengangkat tema “Tata Kelola Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat,” isu protes Hadi terus membayangi jalannya diskusi. Saat diminta merespons pasangan nomor 02, Isran Noor justru menyerahkan sebagian besar waktu kepada Hadi, menggunakan hanya sekitar 30 detik dari waktu 90 detik yang diberikan.

Suasana kembali memanas ketika moderator menegaskan aturan bahwa hanya calon gubernur yang boleh menanggapi pada sesi tersebut.

“Mohon maaf bapak, sesuai aturan, hanya calon gubernur yang berhak menjawab di sesi ini,” ujar moderator, mencoba menahan tensi.

Namun Hadi, yang tampak tak puas, tetap melanjutkan argumennya. Ketegangan antara kandidat pun semakin terasa. (Yah/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co