Samarinda, Klausa.co – Penghuni di salah satu hotel kelas melati yang terdapat di Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, digegerkan dengan temuan seorang pria tergelak tak bernyawa pada Rabu (21/7/2021) sekitar pukul 08.30 WITA.
Korban diketahui bernama Choirul Huda, merupakan warga asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pria 43 tahun yang telah menginap selama enam hari di hotel itu diduga tewas ketika sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) di hotel tersebut.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan hotel bernama Siti. Kala itu dirinya sedang menyapu di halaman hotel dan menemukan korban sudah tergeletak tak bernyawa di selasar hotel.
Siti yang terkejut, lantas melaporkan hal tersebut ke resepsionis serta pemilik dari hotel tersebut. “Sekitar pukul 06.30 Wita pagi, saya melihat korban ini ada jalan keluar menuju halaman hotel dan tiba-tiba langsung tergeletak saja,” ungkapnya.
“Setekah itu saya lari dan laporkan ke resepsionis dan pemilik hotel, lalu dilaporkan ke Kepolisian,” sambungnya.
Tak berselang lama, Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda bersama relawan yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan evakuasi jasad korban dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap. Korban kemudian dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjaharanie.
Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Aipda Harry Cahyadi ketika dikonfirmasi media ini mengatakan, saat dilakukan penelusuran, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban.
Korban merupakan seorang pekerja yang datang dari luar daerah dan saat ini sedang menjalani Isolasi Mandiri di kamar hotel tersebut. “Dugaan sementara, korban meninggal dunia saat sedang menjalani proses Isolasi Mandiri. Ditemukan barang bukti berupa tanda pengenal, dompet, serta obat-obatan,” ungkap Aipda Harry Cahyadi.
“Setelah mengevakuasi jenazah ke ambulance PMI, kami langsung melakukan sterilisasi di kamar korban menginap, dengan menyemprot disinfektan. Dan mengamankan barang-barang milik korban seperti identitas serta obat-obatan,” imbuhnya.
Saat di tanyai terkait kebenaran jasad tersebut merupakan isoman dan terpapar Covid-19, pria yang akrab disapa Harry itu belum belum memastikan.
“kami tidak menemukan bukti surat keterangan swab korban dan saat ini kami masih menunggu informasi dari pihak RS AW Sjahranie,” tutupnya. (Tim Redaksi Klausa)