Klausa.co – Pada 6 Oktober 2010 atau 14 tahun lalu, dua nama yang mungkin tak dikenal oleh banyak orang saat itu, Kevin Systrom dan Mike Krieger, meluncurkan sebuah aplikasi sederhana bernama Instagram. Berawal dari sebuah ide yang memadukan teknologi kamera ponsel dan keinginan untuk berbagi momen dengan mudah, Instagram pada awalnya hanya tersedia untuk pengguna iOS.
Sejak kemunculannya pada Oktober 2010, Instagram telah berubah dari aplikasi berbagi foto sederhana menjadi kekuatan raksasa yang mendefinisikan ulang cara orang berinteraksi di dunia digital. Kevin dan Mike, mungkin tak pernah membayangkan bahwa aplikasi yang mereka rancang akan menjadi salah satu platform paling berpengaruh di dunia. Instagram bukan hanya sekadar platform sosial; ia telah menjelma menjadi panggung besar tempat miliaran orang memamerkan gaya hidup, bakat, hingga bisnis mereka.
Bermula dari Hasrat Berbagi Momen
Saat pertama kali diluncurkan, Instagram menawarkan kesederhanaan yang menggoda. Pengguna hanya perlu mengambil foto, memilih filter yang elegan, dan membagikannya. Tak ada yang ribet. Dalam waktu 24 jam setelah diluncurkan, aplikasi ini sudah menarik 25 ribu pengguna. Tak sampai dua bulan, angka itu melonjak menjadi 1 juta. Fenomena ini membuat banyak pihak mulai melirik aplikasi yang awalnya hanya tersedia untuk perangkat iOS tersebut.
Pada April 2012, Instagram melakukan gebrakan dengan merambah platform Android, dan pada bulan yang sama, sebuah kesepakatan fenomenal pun terjadi. Facebook mengakuisisi Instagram senilai USD 1 miliar. Langkah berani Mark Zuckerberg ini sempat membuat banyak pihak terkejut. Instagram, meskipun saat itu sangat populer, belum menghasilkan pendapatan signifikan. Namun, Zuckerberg melihat lebih jauh. Ia tahu, Instagram memiliki potensi besar untuk menjadi raja visual di era media sosial.
Seperti yang diungkap dalam buku “No Filter: The Inside Story of Instagram” karya Sarah Frier, akuisisi ini menjadi titik penting dalam sejarah Instagram. Dengan dukungan Facebook, Instagram tak hanya bertahan, tapi juga berkembang jauh lebih cepat.
Transformasi yang Mengubah Dunia Digital
Setelah diambil alih oleh Facebook, Instagram tak berhenti berinovasi. Salah satu langkah penting adalah pengenalan fitur video pada 2013, yang memungkinkan pengguna mengunggah video pendek. Ini adalah langkah untuk bersaing dengan Vine, platform video pendek yang saat itu mulai populer. Tapi bukan itu saja. Pada tahun 2016, Instagram merilis fitur Stories yang terinspirasi dari Snapchat, sebuah langkah yang terbukti sukses besar. Saat ini, lebih dari 500 juta pengguna aktif menggunakan Stories setiap harinya.
Tak berhenti di situ, Instagram juga merilis IGTV pada 2018 untuk menantang YouTube, dan Reels pada 2020 yang langsung menyaingi TikTok dalam konten video pendek. Seperti yang dijelaskan Jodie Cook dalam bukunya “Instagram Rules: The Essential Guide to Building Brands, Growing Followers, and Expanding Reach on Instagram”, Instagram kini menjadi alat utama bagi perusahaan dan individu dalam membangun merek dan menjangkau audiens global. Melalui fitur Instagram Shopping, platform ini memudahkan bisnis untuk menjual produk langsung ke pengguna.
Perkembangan Pengguna dan Pengaruh Global
Sekarang, Instagram bukan lagi hanya aplikasi untuk berbagi foto-foto makanan atau perjalanan. Dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia pada 2024, Instagram telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dari selebriti hingga pengusaha kecil, dari aktivis politik hingga seniman digital, semua memiliki tempat di Instagram.
Namun, popularitas besar ini juga memunculkan tantangan. Berbagai studi telah menunjukkan dampak negatif media sosial, khususnya Instagram, terhadap kesehatan mental penggunanya. Tekanan untuk menampilkan kehidupan yang sempurna, kecemasan akibat perbandingan sosial, dan standar kecantikan yang tidak realistis adalah beberapa isu yang sering dikaitkan dengan Instagram. Sarah Frier dalam “No Filter” juga mengulas sisi gelap dari popularitas Instagram, di mana masalah kesehatan mental terutama di kalangan remaja menjadi topik serius yang harus dihadapi platform ini.
Negara-negara yang Melarang Instagram
Meski menjadi aplikasi yang sangat global, Instagram tak bisa diakses di semua tempat. Di Tiongkok misalnya, Instagram telah diblokir sejak 2014 seiring dengan pengetatan kontrol pemerintah terhadap media sosial asing. Iran juga melakukan pemblokiran karena melihat platform ini tidak sejalan dengan kebijakan konservatif mereka. Korea Utara, dengan akses internet yang sangat terbatas, secara de facto melarang penggunaan Instagram di kalangan penduduknya. Di Turki, Instagram sempat mengalami beberapa kali pemblokiran sementara, terutama selama periode ketegangan politik.
Dengan perjalanan yang begitu panjang dan berliku, pertanyaan yang muncul adalah: apa yang akan datang selanjutnya bagi Instagram? Seiring dengan inovasi yang terus dikembangkan, dari AI hingga AR, Instagram tampaknya masih akan terus menjadi pemain utama dalam ekosistem media sosial global. Namun, seperti yang diungkap Gary Vaynerchuk dalam “Crushing It!”, sukses di dunia digital, termasuk di Instagram, tak hanya tentang teknologi, tapi juga tentang bagaimana platform ini merespon perubahan sosial dan tantangan di masa depan.
Di satu sisi, Instagram menghadapi tekanan untuk menjaga platformnya tetap relevan dan aman, terutama bagi generasi muda. Di sisi lain, ia harus terus beradaptasi dengan perubahan cepat di dunia teknologi dan sosial. Namun, satu hal yang pasti: Instagram telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia digital, dan jejak itu akan terus memanjang seiring berjalannya waktu.
Instagram telah membuktikan dirinya sebagai bukan sekadar aplikasi, tetapi revolusi dalam cara kita berbagi, berinteraksi, dan bahkan berbisnis di era modern. Dan seperti yang pernah dikatakan oleh Kevin Systrom, “Kami tidak pernah mengira Instagram akan menjadi sebesar ini, tapi kami selalu percaya bahwa berbagi momen indah adalah sesuatu yang universal.” (Fch2/Klausa)
Sumber Referensi:
– Sarah Frier, No Filter: The Inside Story of Instagram (2020).
– Jodie Cook, Instagram Rules: The Essential Guide to Building Brands, Growing Followers, and Expanding Reach on Instagram* (2020).
– Gary Vaynerchuk, Crushing It! (2018).
– Artikel dari mTime Magazine, How Instagram Changed the World.
– Artikel dari Forbes, The Rise of Instagram: A Platform that Re-Defined Social Media.