Samarinda, Klausa.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dengan penuh bangga menyambut terpilihnya kota yang ia pimpin sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX Tahun 2024. Perhelatan besar ini resmi dibuka di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, pada Minggu malam (8/9/2024), dan turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo serta Ibu Negara Iriana, yang menurut Andi Harun, merupakan sebuah kehormatan besar bagi Samarinda.
“Kita merasa sangat bangga dan terhormat saat Samarinda dipercaya menjadi tempat pelaksanaan MTQ Nasional yang ke-XXX. Kehadiran Presiden dan Ibu Negara kali ini merupakan momen langka, karena biasanya event ini dibuka oleh Wakil Presiden,” ungkap Andi Harun, menandai pentingnya acara tersebut.
Sebagai bagian dari persiapan, Andi Harun menegaskan pentingnya kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan acara ini. Ia memandang MTQ Nasional sebagai momentum emas bagi Samarinda untuk semakin dikenal sebagai kota jasa dan perdagangan, mengingat Samarinda belakangan ini sering menjadi tuan rumah bagi berbagai event besar tingkat nasional.
“Dalam konteks Samarinda sebagai kota jasa dan perdagangan, MTQ ini menjadi daya tarik tersendiri. Di sepanjang tahun lalu, kota kita sudah menjadi lokasi berbagai kegiatan berskala besar,” tambahnya, menyoroti dampak positif yang diharapkan dari MTQ.
Tak hanya sukses dalam penyelenggaraan, Andi Harun juga menekankan perlunya mencapai sukses ekonomi melalui event ini. Ia berharap perekonomian lokal, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sektor ekonomi kerakyatan, dapat merasakan dampak positif dari kegiatan yang melibatkan peserta dari 38 provinsi ini.
“Jumlah kafilah yang sangat besar dari berbagai daerah tentunya akan membawa dampak langsung pada perekonomian lokal, terutama UMKM. Kita semua akan merasakan manfaat dari perputaran ekonomi selama pelaksanaan MTQ ini,” jelas Andi Harun dengan optimisme.
Lebih dari sekadar acara religius, Andi Harun berharap agar MTQ Nasional kali ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat kebhinekaan di tengah masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak untuk tidak hanya mendekatkan diri dengan Alquran, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang menyatukan perbedaan antar budaya dan golongan.
“Kita ingin MTQ ini tidak hanya membuat kita lebih dekat dengan Alquran, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai Alquran yang menghubungkan budaya dan agama, mempertemukan perbedaan antar manusia, golongan, dan suku,” katanya.
Sebagai penutup, Andi Harun menegaskan bahwa Samarinda harus menjadi contoh dalam menjaga keberagaman, mengokohkan semangat Bhineka Tunggal Ika yang menjadi dasar kebangsaan Indonesia.
“Kita harus menjadi teladan bagi daerah lain dalam menjaga kebinekaan. Bhineka Tunggal Ika adalah kekuatan kita,” tutupnya dengan penuh harapan. (Yah/Fch/Klausa)