Kutai Kartanegara, Klausa.co – Warga di Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong, Kalimantan Timur digegerkan dengan temuan sesosok jasad pria mengambang dalam keadaan kaki terikat di perairan Sungai Mahakam.
Jasad itu pertama kali ditemukan warga pada Minggu (6/2/2022) siang. Dari informasi yang dihimpun, diketahui korban itu berinisial AF. Pria 72 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (4/2/2022) lalu.
Temuan itu segeranya dilaporkan warga ke Tim Inafis Satreskrim Polres Kutai Kartanegara. Setelah berhasil dievakuasi, korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit guna dilakukan visum.
Salah satu kerabat korban, Maulidan, menyebutkan, AF terakhir kali terlihat pada Kamis (3/2/2022) sore lalu, ketika keluarganya mengantar makanan. Diketahui, korban selama ini tinggal sendiri di sebuah rumah berukuran 4×4 meter.
“Besoknya, keluarga kami ada yang berkunjung mau antar makanan, tapi rumah kosong. Kami sudah cari kemana-mana tapi nggak ketemu,” ucap Maulidan saat dikonfirmasi JPNN.com Minggu (6/2/2022) sore.
Maulidan mengungkapkan, saat ditemukan kaki AF terikat tali yang berujung ke sebuah pemberat dari jerigen. “Masih diselidiki polisi kenapa ada pemberat jerigen dikaki,” sambungnya.
Maulidan mengungkapkan, korban selama ini memang hidup tertutup. Kurang berbaur dengan lingkungan, karena tidak bisa berbicara dan mendengar. Walau begitu, semasa hidup AF dikenal sebagai sosok yang tak pernah bermasalah dengan orang lain.
Sementara itu, Tim Inafis Polres Kutai Kartanegara yang telah melakukan identifikasi hingga olah TKP, masih belum dapat memastikan. Apakah AF sengaja mengikat kakinya sendiri kemudian meloncat ke Sungai Mahakam, atau ada penyebab lainnya.
Pasalnya, dari hasil penyelidikan awal, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh warga Kelurahan Loa Tebu, Tenggarong tersebut. Baik diakibatkan benda tumpul ataupun benda tajam.
Sedangkan diketahui, saat ditemukan kedua kaki korban dalam keadaan terikat tali sepanjang 1 meter yang berujung ke sebuah pemberat jeriken.
“Tadi Korban sudah kami bawa ke RSUD AM Parikesit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kondisi korban ditemukan lazim seperti orang tenggelam biasa,” ungkap Aiptu Dian Heri Wahyudi, Kaur Inafis Polres Kukar.
Sementara itu, keterangan dari pihak keluarga, sebelum hilang korban selalu nampak murung dan kerap mengurung diri didalam kamar. “Kalau ada keluarga korban yang berkunjung ke rumahnya mengantar makanan, katanya dia selalu murung,” ucapnya.
Lebih lanjut Dian Heri mengatakan, pihaknya masih belum dapat memastikan apakah AF menjadi korban tindak kriminal atau tidak. “Masih kita dalami lagi apakah karena pembunuhan. Karena kalau dilihat dari kondisi jenazah tidak ada tanda kekerasan,” pungkasnya.
(Tim Redaksi Klausa)