Klausa.co

Swipe untuk membaca artikel

Ibu Muda di Samarinda Terpaksa Melahirkan di Poskamling, Bayinya Meninggal Dunia

Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda saat mengantarkan Herlina usai melahirkan di poskamling ke RSUD AWS. (Foto : Inafis Satreskrim Polresta Samarinda)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co Seorang ibu bernama Herlina terpaksa harus melahirkan di sebuah pos keamanan lingkungan (poskamling). Nahasnya, bayi yang baru saja dilahirkan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Peristiwa memilukan tersebut terjadi di sebuah poskamling yang terletak di Jalan Pasundan, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Rabu (6/7) siang.

Kejadian ini bahkan sampai tersebar dan viral di media sosial. Proses persalinan sang ibu mendapatkan pertolongan dari warga dan relawan, hingga aparat kepolisian.

Seusai melahirkan, Herlina bersama jasad bayi laki-laki itu selanjutnya dibawa tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie guna mendapatkan penanganan.

Advertisements

Informasi dihimpun, Herlina merupakan warga asal Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru tinggal di sekitar kawasan tersebut.

Sebelum melahirkan, mulanya warga melihat Herlina sedang digendong ayahnya ke poskamling. Anak dan ayah itu sedang menanti kedatangan taksi online yang dipesannya.

Baca Juga:  PT PKT Bantah Ada Asap Beracun Imbas Ledakan di Pabrik Kaltim 5

Singkat cerita, rasa ingin melahirkan sudah tak tertahankan. Hingga akhirnya warga setempat memanggil pihak puskesmas beserta relawan untuk membantu proses persalinan.

“Saya tadi ditelepon warga, katanya ada warga yang mau melahirkan di poskamling. Saya langsung telepon pihak puskesmas,” ungkap Ketua RT 25, Yuliana.

Advertisements

Lanjut Yuliana menyampaikan, seusai menerima kabar itu dirinya segera mendatangi lokasi poskamling tempat Herlina melahirkan. Setibanya di sana, ibu muda tersebut sudah dalam kondisi sedang melahirkan bayi.

“Saya baru sampai, bayinya sudah mau lahir,” imbuhnya.

Nahas, bayi laki-laki yang dilahirkan Herlina ternyata dalam kondisi sudah meninggal dunia sejak dalam kandungan. Bidan puskesmas yang melakukan penanganan awal perkirakan usia bayi laki-laki itu baru 6 bulan di kandung.

Baca Juga:  Rekomendasi DPRD Samarinda Atas LHP BPK RI, Andi Harun: Pemkot Terapkan Asas Maksimal

“Bayinya sudah keluar, tetapi posisinya sudah meninggal. Umurnya baru enam bulan jenis kelamin laki-laki,” jelasnya.

Advertisements

Singkat cerita, bayi itu kemudian dibawa ke rumah Ketua RT 25 untuk dibersihkan. Herlina kemudian diberi obat. Namun tidak dibawa ke rumah sakit. Alasannya karena Herlina tidak sampai mengalami pendarahan.

Yuliana mengungkapkan awalnya Herlina memang hendak pergi ke rumah sakit guna memeriksakan kondisi kesehatannya. Sudah dua hari, ia sakit.

“Ibu ini mau ke rumah sakit, tadi sudah pesan taksi online, karena belum datang akhirnya dia menunggu di poskamling, tetapi ternyata dia merasa sakit, tiba-tiba melahirkan,” bebernya.

Fakta lainnya, Yuliana mengaku sebenarnya dia tidak tahu dengan Herlina karena dia datang belum melapor ke pengurus RT saat tinggal di wilayahnya.

Baca Juga:  Nidya Listiyono: Persatuan dan Kesatuan, Modal Kita Menghadapi Era Globalisasi
Advertisements

“Tapi ibu tirinya saya kenal karena memang warga saya di sini,” sambungnya.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian. Karena kondisi bayi meninggal, Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda membawa bayi dan sang ibu ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

“Kami menerima laporan warga, karena bayi meninggal saat dilahirkan, ibu dan bayi kami bawa ke rumah sakit. Sang ibu masih dalam perawatan,” kata Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi.

(Tim Redaksi Klausa)

Advertisements

IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co

Sertifikat SMSI Klausa.co