Samarinda, Klausa.co – Kerajaan Kutai Kertanegara didirikan Batara Agung Dewa Sakti pada abad ke-14 di Kutai Lama, tepatnya di Muara Sungai Mahakam, Anggana.
Kutai Lama pun disebut sebagai tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kertanegara selama empat abad lamanya, yakni terhitung 1300-1732. Bahkan hingga saat ini, banyak raja dan habib yang dimakamkan di Kutai Lama.
Atas dasar itulah, Camat Anggana Rendra Abadi berinisiatif agar Kutai Lama menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Kalimantan Timur. Mengingat, Kutai Lama merupakan salah satu tempat bersejarah ditemukannya situs kerajaan tertua di Indonesia.
“Di sana ada makam raja dan habib, maka kami ingin Desa Kutai Lama ini dikembangkan menjadi salah satu wisata religi di Kaltim,” ungkapnya.
Selain itu, kampung wisata religi di daerah Kutai Lama dirasa sangat berpotensial dikembangkan. Karena, tanpa promosi pun mendatangkan banyak pengunjung.
“Apabila kampung wisata religi ini dikembangkan maka bisa menjadi salah satu pemasukan tersendiri bagi desa atau badan usaha milik desa (Bumdes). Dampak ke masyarakat juga akan bagus,” jelasnya.
Disinggung berapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan wisata religi di Kutai Lama, Rendra membeberkan bahwa kebutuhan untuk peningkatan pariwisata di sana sekitar Rp 10 miliar.
“Kami lihat sekitar Rp 10 miliar untuk peningkatan wisata di Kutai Lama, jadi istilahnya kami ingin membuat kampung wisata religi di sana,” bebernya.
“Sebenarnya di kecamatan juga sudah menganggarkannya, tapi kami yakin anggaran di kecamatan itu tidak cukup. Namun kami sudah bermohon ke kabupaten dan provinsi, semoga bisa terealisasi,” sambungnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mendukung adanya pengembangan wisata religi di daerah Kutai Lama. Pemerintah Provinsi Kaltim pun siap mendukung untuk meningkatkan wisata dan ekonomi di Kutai Lama.
“Bagus ini jika dikembangkan, kita serahkan ke Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun jika butuh bantuan, barulah provinsi membantu. Kami siap mendukung, karena wisata di daerah sana berpotensi sekali dikembangkan,” terangnya.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS