Samarinda, Klausa.co – Maya Rustandi (35), adalah pemuda asal Jawa Barat yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di tempatnya bekerja sebagai kuli bangunan, di Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa (8/3/2022) siang lalu.
Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda yang menangani kasus ini menyatakan, kalau Rustandi murni meninggal dunia akibat aksi gantung diri. Hal tersebut sesuai dengan hasil penyelidikan maupun visum yang dilakukan terhadap korban.
“Hasil visum yang kami terima, korban murni bunuh diri. Di tubuhnya tidak terdapat tanda-tanda kekerasan,” ucap Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena melalui Kasubnit Inafis Aiptu Harry Cahyadi saat dikonfirmasi, Rabu (9/3/2022).
Setelah dilakukan visum, mayat korban kini sudah dipulangkan ke kampung halamannya Sumedang, Jawa Barat, untuk selanjutnya dimakamkan oleh pihak keluarga. “Korban ini memiliki anak dan istri di Jawa Barat, jadi korban akan dimakamkan di sana,” imbuhnya.
Ditambahkan Aiptu Harry, korban yang diduga tidak kuat menjalani hidup karena depresi diderai banyak masalah. Diketahui, pria 35 tahun itu pergi merantau ke Samarinda meninggalkan istri dan anaknya demi mencari pekerjaan.
Di Kota Tepian, Rustandi bekerja sebagai kuli bangunan. Selama dua bulan bekerja di proyek pembangunan dealer mobil, Rustandi tidak pernah terlihat seperti memiliki permasalahan.
Hanya saja, sebelum ditemukan meninggal dunia, rekan-rekan korban mengaku kalau Rustandi sempat menghilang selama 10 hari. Korban baru kembali ke mes proyek pada Senin (7/2/2022) malam.
Sebaliknya seusai menghilang, Rustandi tidak pernah menyampaikan habis pergi ke mana selama ini. Keesokan harinya, Rustandi sudah ditemukan rekan kerjanya tewas terjerat seutas tali jemuran yang diikat di ventilasi toilet.
Tak jauh dari jenazahnya, polisi menemukan secarik kertas berisikan coretan tulisan tangan. Rustandi pun diduga membuat surat wasiat sebelum akhirnya bunuh diri.
Pesan mengharukan di dalam surat wasiat yang dibuat Rustandi itu berbahasa Inggris, lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia.
Tulisan tangan tersebut berisi keluh kesah. Menggambarkan situasi Rustandi yang merasa kebingungan dan mengalami kejenuhan selama di perantauan.
Berikut pesan wasiat yang ditulikan Rustandi.
“Second-second wich are very complicated and where do you have to look for a better business now, because in the mean time you have started to get bored and dizzy with peoples, the brain began to spm to make a better plan, better then now,” tulis Rustandi di atas selembar kertas yang di sobek dari buku.
Tepat di bawah pesannya ini, Rustandi turut menuliskan arti dari tulisan berbahasa Inggris tersebut.
“Detik-detik yang sangat rumit dan kemanakah aku harus mencari jalan usaha yang lebih baik dari sekarang. Karena di tempat ini dah mulai jenuh dan pusing dengan orang-orang sekitar. Otak pun mulai berputar untuk menyusun rencana yang lebih baik dari sekarang,” demikian suratnya.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
(Tim Redaksi Klausa)