Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menorehkan prestasi cemerlang dalam pengelolaan pendapatan daerah sepanjang 2024. Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), provinsi ini mencatatkan realisasi pendapatan hingga Rp22,06 triliun atau 103 persen dari target yang ditetapkan. Surplus pendapatan daerah mencapai Rp845 miliar, sebuah capaian yang mencerminkan pengelolaan keuangan yang efektif dan terukur.
Kepala Bapenda Kaltim, Ismiati, menjelaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti kokohnya fondasi sistem pengelolaan pendapatan di Kalimantan Timur. “Pendapatan kita dari target Rp21,2 triliun menjadi Rp22,06 triliun, sehingga ada surplus Rp845 miliar. Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), surplusnya Rp235 miliar, artinya pendapatan kita aman. Kalau pendapatan aman, belanja juga aman,” ujarnya, Senin (6/1/2025).
Dari total pendapatan, PAD menjadi penyumbang signifikan, mencapai 235 persen dari target yang ditetapkan. Angka ini sekaligus menegaskan keberhasilan strategi optimalisasi pendapatan lokal, termasuk pajak dan retribusi.
Keberhasilan ini tidak lepas dari langkah inovatif yang diterapkan Bapenda Kaltim. Pada 2024, sistem digital menjadi tulang punggung pengelolaan pendapatan.
“Kami sudah memperkuat daya dukung sistem, seperti server baru, dan mengintegrasikannya dengan platform digital seperti Tokopedia dan Indomaret. Ini membuat pembayaran pajak lebih lancar,” kata Ismiati.
Langkah ini mempermudah masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak, sekaligus mengurangi hambatan teknis yang selama ini menjadi kendala. Inovasi ini terbukti efektif, meski tantangan tetap ada, seperti realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang sedikit tertinggal dari target.
“PKB mencapai 99,75 persen, kurang sekitar Rp21 miliar lagi. Tapi secara keseluruhan, kita tetap surplus. Yang penting belanja tidak terganggu,” imbuh Ismiati.
Selain teknologi, kebijakan penurunan tarif pajak kendaraan bermotor juga menjadi daya tarik bagi masyarakat. Kebijakan ini tidak hanya mendorong kesadaran membayar pajak, tetapi juga meningkatkan penjualan kendaraan baru.
“Banyak yang bayar pajak karena tarifnya turun. Bahkan ada yang berbondong-bondong beli kendaraan baru,” ungkapnya.
Menatap 2025, Bapenda Kaltim optimis mampu mempertahankan kinerja positif ini. Dengan sistem yang sudah solid dan tarif pajak yang kompetitif, fokus kini diarahkan pada sosialisasi masif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
“Tinggal bagaimana kita mendorong sosialisasi lebih masif ke masyarakat. Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi,” pungkas Ismiati. (Yah/Fch/Klausa)