Samarinda, Klausa.co – Dalam suasana Hari Air Sedunia 2025, XR Bunga Terung menggelar aksi di Sungai Mahakam, Sabtu (22/3/2025). Dengan menaiki beberapa perahu, para aktivis membentangkan spanduk bertuliskan “NO WATER ON DEAD PLANET” serta berbagai pesan lainnya tentang kondisi sungai.
Aksi ini dimulai dari Sungai Karang Mumus (SKM) sebelum berlanjut ke kawasan Jembatan 1 di Mahakam. Winda, perwakilan XR Bunga Terung, menyebut aksi ini lahir dari keresahan terhadap degradasi lingkungan sungai.
“Kami menuntut agar Sungai Mahakam dikembalikan sebagai ruang hidup bersama, bukan sekadar sumber daya ekonomi semata. Ekosistem Mahakam adalah kekayaan Kaltim yang harus dijaga keberlanjutannya,” ujar Winda kepada pewarta Klausa.co.
Selain itu, XR Bunga Terung mendesak adanya konservasi dan pemulihan ekosistem Mahakam, termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS). Menurut mereka, laju deforestasi dan alih fungsi lahan yang tidak selaras dengan keseimbangan air harus dihentikan.
“Pembangunan di Mahakam seharusnya berorientasi pada keberlanjutan, bukan eksploitasi,” lanjutnya.
Tuntutan lain yang disampaikan adalah penghentian privatisasi Sungai Mahakam. Bagi mereka, sungai adalah ruang hidup bersama yang harus diakses oleh semua warga, bukan dikendalikan oleh korporasi atau kepentingan tertentu.
“Air bersih adalah hak asasi manusia. Pemenuhannya harus menjadi tanggung jawab bersama,” tegas Winda.
Di ujung aksinya, mereka juga menyoroti dugaan alih fungsi lahan di kawasan hulu SKM, yang berpotensi menjadi lokasi pertambangan atau perkebunan sawit.
“Limbah dari hulu akan mengalir ke hilir. Padahal, SKM dan Mahakam adalah sumber kehidupan masyarakat. Ini yang membuat kami bergerak,” pungkasnya. (Wan/Fch/Klausa)