Klausa.co

Refleksi 68 Tahun Kaltim: Dari Benua Etam untuk Nusantara

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik. (Foto: Istiemewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Rabu (8/1/2025), di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Rapat Paripurna ke-2 yang digelar istimewa hari itu menjadi momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Kaltim.

Dipimpin Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, didampingi Wakil Ketua Ekti Imanuel, Ananda Emira Moeis, dan Yenni Eviliana, sidang istimewa ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pejabat Otorita IKN, tokoh masyarakat, hingga pelajar. Tak ketinggalan, mantan gubernur dan wakil gubernur turut memberi warna pada forum yang juga dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

Agenda rapat dibuka dengan penghormatan kepada mereka yang telah berjasa. Sebanyak 27 penerima penghargaan mendapatkan plakat dan piagam atas kontribusi dan prestasi yang mereka torehkan sepanjang tahun 2024.

Baca Juga:  Ananda Emira Moeis Ajak Masyarakat Samarinda Cegah Stunting dengan Parenting yang Benar

Dalam pidatonya, Akmal Malik mengurai refleksi panjang perjalanan Kalimantan Timur.

“Usia 68 tahun adalah waktu untuk muhasabah, kontemplasi, dan refleksi atas apa yang telah kita persembahkan bagi Benua Etam,” ujarnya.

Tema yang diusung pada peringatan kali ini, Membangun Kaltim untuk Nusantara, menjadi penegasan atas peran strategis Bumi Etam di panggung nasional.

“Kaltim akan terus memberikan dharma bhaktinya untuk Indonesia, bukan hanya sumbangsih bendawi, tetapi juga semangat, motivasi, dan daya juang untuk menjaga harmoni bangsa,” tegas Akmal.

Akmal menggarisbawahi transformasi besar yang tengah dialami Kaltim, dari provinsi strategis menjadi rumah bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kehadiran IKN bukan hanya peluang, tapi juga tanggung jawab besar. Kaltim harus menunjukkan bahwa kita mampu menjadi garda terdepan pembangunan Indonesia,” ucapnya dengan nada optimistis.

Baca Juga:  Wacana Pilkada oleh DPRD, Usulan yang Berimbas Langkah Mundur Demokrasi?

Akmal tak lupa menyoroti pentingnya IKN sebagai simbol pemerataan pembangunan.

“Sungguh tepat jika Kaltim ditakdirkan menjadi ibu kota negara, simbol kemajuan dan masa depan Indonesia. Dari Kaltim, mata air itu mengalir, dari Kaltim api semangat menyala untuk keberlangsungan peradaban Ibu Pertiwi,” tuturnya mengakhiri pidato. (Nur/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co