Klausa.co

Membangun Sepak Bola Kukar dari Akar Rumput, Edi Damansyah: “Jangan Ngebon Pemain Luar!”

Bagikan

Kukar, Klausa.co – Kutai Kartanegara (Kukar) punya potensi besar dalam sepak bola. Itu yang selalu ditekankan Bupati Kukar, Edi Damansyah, dalam setiap kunjungannya ke berbagai kecamatan. Baginya, pembinaan pemain lokal harus menjadi prioritas.

Salah satu yang mendapat perhatiannya adalah perkembangan Sekolah Sepak Bola (SSB) di Desa Tani Bakti, Kecamatan Loa Janan. Ia melihat sendiri bagaimana pembinaan di sana berjalan dengan baik, salah satunya karena peran kepala desa yang aktif mendukung.

“Di Kecamatan Loa Janan, tepatnya di Tani Bakti, ada sekolah sepak bola baru dengan pembinaan yang bagus. Saya beberapa kali ke sana, dan saya lihat perkembangannya sangat baik karena kepala desanya memang hobi sepak bola,” ujarnya.

Baca Juga:  Rendi Solihin Tinjau Petani di Muara Kaman, Bantuan Pemkab Kukar Disambut Gembira

Namun, ada keluhan dari beberapa pihak yang merasa belum mendapat perhatian serupa. Edi sadar bahwa pembinaan sepak bola di Kukar belum merata. Ada klub-klub di kecamatan dan kelurahan yang belum mendapatkan dukungan maksimal.

“Beberapa teman menyampaikan bahwa mereka belum mendapatkan sentuhan seperti itu. Saya memahami hal ini. Kalau selama ini komunikasi antara pengurus klub dengan para pihak yang mengurusi sepak bola di kecamatan atau kelurahan masih belum terjalin dengan baik, maka harus segera diperbaiki,” tegasnya.

Ia meminta pengurus klub lebih aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar pembinaan sepak bola bisa berjalan seimbang di seluruh wilayah Kukar.

Tak hanya soal pembinaan, Edi juga menyoroti kebiasaan klub lokal yang masih suka “ngebon” atau mendatangkan pemain dari luar daerah untuk bertanding di turnamen lokal.

Baca Juga:  DPRD Kaltim Berupaya Mediasi Konflik Tanah Jalan Rapak Indah di Samarinda

Bagi Edi, ini bukan hanya soal gengsi, tetapi juga soal kesempatan bagi pemain lokal untuk berkembang. Ia menegaskan, setiap turnamen harus menjadi ajang bagi anak-anak Kukar, bukan tempat bagi pemain luar unjuk gigi.

“Saya selalu sampaikan kalau ada turnamen lokal di Kutai Kartanegara, tidak boleh ngebon. Ini komitmen kita agar anak-anak kita terus termotivasi. Saya sering hadir dalam pembukaan Liga Desa, dan sudah ada beberapa yang masih ngebon. Saya tegaskan, kalau masih ngebon, saya tidak akan datang meresmikan turnamen itu,” kata Edi.

Dengan 193 desa, 44 kelurahan, dan 20 kecamatan, Kukar punya modal besar untuk mencetak pemain berkualitas. Bagi Edi, yang dibutuhkan adalah pembinaan serius dan kesempatan bagi talenta lokal untuk berkembang.

Baca Juga:  Wabup Kukar Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Segihan

“Kita ingin memberikan ruang dan waktu bagi anak-anak lokal untuk berkembang. Potensi di Kukar ini sangat besar. Jangan sampai event yang digelar hanya sekadar lewat, tetapi benar-benar harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan menjadi kebanggaan bagi daerah kita,” tutupnya. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co