Samarinda, Klausa.co – Keberhasilan Badan Pendapatan Daerah Kalimantan Timur (Bapenda Kaltim) menutup tahun 2024 dengan capaian pendapatan melampaui target menjadi pijakan penting untuk strategi pengelolaan keuangan yang lebih adaptif di tahun 2025. Di balik angka-angka gemilang itu, terletak upaya kolaboratif dan inovasi kebijakan yang tidak hanya menambah pundi-pundi daerah, tetapi juga memperkuat relasi sosial dengan masyarakat.
Sebagai ungkapan syukur, Bapenda Kaltim menggelar acara Khatam Alquran dan santunan anak yatim di kantornya, Jalan MT Haryono, Samarinda, Senin (6/1/2025). Momentum ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari Pejabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim, hingga para santri dari Pondok Pesantren Harun Nafsi dan Syeikh Mahmuddin.
Ismiati, Kepala Bapenda Kaltim, dengan nada optimistis menyampaikan pencapaian luar biasa yang diraih. Hingga 31 Desember 2024, pendapatan daerah berhasil mencapai Rp22,06 triliun, melampaui target Rp21,2 triliun dengan surplus Rp845 miliar. Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menunjukkan tren positif, dari target Rp9,9 triliun menjadi Rp10,2 triliun atau setara 102,36 persen.
“Kami melihat penerapan tarif baru Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sejak awal Januari sebagai faktor utama yang mendorong capaian ini,” jelas Ismiati.
Kebijakan ini, lanjutnya, tidak hanya mempermudah layanan pajak, tetapi juga mempercepat distribusi bagi hasil dengan pemerintah daerah lainnya.
Namun, ia menegaskan bahwa tugas besar menanti. Sosialisasi terkait kebijakan baru harus lebih intensif, mengingat keberhasilan jangka panjang akan sangat bergantung pada pemahaman masyarakat.
Di tengah capaian ini, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam pengelolaan pendapatan daerah. Digitalisasi, menurutnya, menjadi kunci efisiensi dan transparansi.
“Masih banyak ruang untuk meningkatkan pengelolaan data. Inovasi digital akan mempermudah masyarakat dan memperkuat akuntabilitas Bapenda,” tegas Akmal.
Acara syukur ini juga menjadi momen untuk berbagi. Santunan dari Baznas diserahkan kepada anak-anak yatim, sementara santri yang berhasil mengkhatamkan 20 hingga 30 juz Alquran menerima beasiswa pendidikan dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Langkah ini mencerminkan komitmen daerah untuk mengintegrasikan keberhasilan ekonomi dengan tanggung jawab sosial. (Yah/Fch/Klausa)