Klausa.co

Kejurnas KORMI: Saat Olahraga dan Budaya Berpadu di Kalimantan Timur

Olahraga Tradisional Gasing.(Ist)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Di tengah riuhnya persiapan atlet Kalimantan Timur (Kaltim) menuju pentas nasional, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) hadir membawa misi yang lebih besar dari sekadar kompetisi. Ajang ini menjadi panggung untuk membuktikan bahwa olahraga tak hanya tentang medali, tetapi juga tentang merawat tradisi dan kebanggaan daerah.

Mengusung semangat ini, Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) merancang Kejurnas KORMI dengan dua tujuan utama. Yakni mencetak atlet berkelas untuk menghadapi Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) 2025 dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal melalui olahraga tradisional.

“Kejurnas KORMI bukan sekadar ajang seleksi atlet. Ini adalah momentum untuk memperkenalkan olahraga tradisional khas Kaltim, seperti sumpit dan ketapel, kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda,” ujar Kepala Bidang Pembudayaan Dispora Kaltim, A.A. Bagus Surya Sugiarta, Selasa (26/11/2024).

Sorotan utama Kejurnas ini adalah olahraga tradisional yang jarang disaksikan dalam panggung olahraga modern. Cabang seperti sumpit dan ketapel tradisional menjadi daya tarik unik, bukan hanya sebagai kompetisi, tetapi juga sebagai simbol warisan leluhur Kaltim.

Baca Juga:  Gelora Kadrie Oening, Stadion Multiguna yang Padat Jadwal di Samarinda

Bagus menyebutkan, olahraga tradisional ini memiliki makna lebih dalam dari sekadar permainan.

“Kami ingin generasi muda mengenal dan mencintai tradisi ini. Mereka bukan hanya menjadi peserta, tetapi juga penerus nilai budaya yang mulai tergerus modernisasi,” katanya.

Namun, Kejurnas ini tak hanya berisi nostalgia budaya. Para atlet Kaltim menghadapi lawan tangguh dari berbagai daerah. Persiapan matang menjadi kunci, mengingat ajang ini juga menjadi pemanasan menuju kompetisi nasional FORNAS 2025.

“Ini adalah ujian nyata bagi para atlet. Mereka harus membuktikan kemampuan fisik dan mental di tengah persaingan yang ketat. Ini bukan hanya soal menang, tetapi soal menanamkan semangat juang yang tangguh,” tambah Bagus.

Baca Juga:  Wali Kota Andi Harun dan Ketua DPRD Samarinda Resmikan Media Center

Dispora Kaltim optimistis Kejurnas ini menjadi batu loncatan penting bagi para atlet, sekaligus memperkuat identitas budaya Kaltim di tingkat nasional.

Kejurnas KORMI Kalimantan Timur menjadi lebih dari sekadar kompetisi olahraga. Di sini, semangat juang berpadu dengan upaya menjaga nilai-nilai tradisi yang berakar kuat. Atlet-atlet muda bukan hanya berjuang untuk medali, tetapi juga membawa kebanggaan sebagai penjaga warisan budaya.

Dispora Kaltim berharap, dari ajang ini akan lahir atlet-atlet berbakat yang tak hanya siap mengharumkan nama daerah di FORNAS 2025, tetapi juga menjadi wajah Kalimantan Timur yang kaya budaya.

“Kami ingin atlet-atlet ini membawa semangat Kaltim ke mana pun mereka bertanding, tidak hanya sebagai juara, tetapi juga sebagai duta budaya daerah,” tutup Bagus.

Baca Juga:  Teknologi Bantu Tingkatkan Prestasi Olahraga Kaltim

Kejurnas KORMI membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi jembatan antara generasi, budaya, dan cita-cita. Di tengah tantangan modernisasi, tradisi lokal Kaltim terus hidup, menyatu dengan semangat juang para atletnya. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co