Klausa.co

DPRD Kaltim Minta Pemprov Sediakan Shelter Bagi Anak-Anak

Marthinus Anggota DPRD Kaltim ketika tengah diwawancarai sejumlah awak media. (Ist)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Penyebaran Covid-19 di Kaltim masih sangat mengkhawatirkan. Situasi pandemi memberikan dampak beragam hal, mulai dari kesehatan, perekonomian, rumah tangga dan anak-anak. Bahkan banyak anak yang harus menjadi yatim piatu akibat virus mematikan tersebut.

Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Seorang anak bernama Alviano Dava Raharjo, kini harus hidup sebatang kara. Kedua orangtuanya meninggal dunia hampir bersamaan, setelah terinfeksi Covid-19.

Nestapa hidup dialami bocah yang akrab disapa Vino ini, bahkan menjadi perhatian di kancah nasional. Dari berbagai informasi, peristiwa serupa juga dialami banyak anak lainnya. Yang harus menjadi yatim piatu, lantaran orang tuanya meninggal dunia akibat Covid – 19.

Baca Juga:  Ananda Emira Moeis Serukan Gerakan Kemanusiaan Melalui “Gotongroyongyuk”

Hal ini pun menjadi perhatian bagi anggota DPRD Kaltim Marthinus, yang sebelumnya telah mengunjungi Vino. Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kubar itu menilai, Pemerintah Provinsi Kaltim dan 10 Kabupaten Kota lainnya, semestinya harus berkaca dari kejadian tersebut.

Oleh sebab itu, Marthinus memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah, agar dapat menyediakan shelter atau tempat perlindungan bagi anak – anak di bawah umur yang terdampak pandemi ini.

“Kaltim ini kan ada 10 kabupaten/kota. Terutama pusat kota besar seperti Samarinda dan  Balikpapan itu harus ada wadah shelter untuk menampung anak di bawah umur,” ucap Politisi dari PDI Perjuangan itu ketika diwawancarai awak media Senin (2/8/2021).

Baca Juga:  Seno Aji Protes Keras, Pekerja Lokal Ditinggalkan di Proyek IKN

Marthinus menjelaskan, didalam shelter tersebut berisikan para konselor anak dan tim medis yang siap sedia untuk memberikan pendampingan kesehatan kepada anak. Terutama, selama pandemi Covid-19. Shelter juga dapat menjadi tempat perawatan secara khusus bagi anak-anak.

“Di shelter nantinya, anak-anak akan mendapatkan konseling. Kemudian juga bisa mengisi kegiatan seperti menggambar, bermain musik, sehingga anak ada hiburannya. Dari sekarang kita siapkan itu. Tim medis kita siapkan, pemprov dan pemda yang bayar. Daripada dana covid nggak jelas (pemakaiannya),” jelas Marthinus.

Menurutnya, hal ini penting untuk segera dilakukan karena dikhawatirkan psikis anak turut terdampak karena trauma dan tanpa ada bimbingan. Sehingga besar harapannya Pemprov dan Pemkab ataupun Pemkot, untuk segera menyediakan shelter dan konselor sebagai pendamping.

Baca Juga:  Tenggak Miras Oplosan, Tiga WBP Lapas Samarinda Meninggal Dunia, Satu Orang Kritis

”Yang tidak kita ketahui, dikhawatirkan anak tersebut tedampak juga secara psikisinya. Jadi sangat diperlukan adanya pendampingan,” tegasnya.

Karena, apabila psikis anak terkena dampak karena trauma dan tanpa ada bimbingan, akan mempengaruhi masa depan anak. Ia merasa ini patut untuk segera disiapkan karena anak – anak memiliki masa depan yang masih panjang.

(Tim Redaksi Klausa)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co