Balikpapan, Klausa.co – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan, Kalimantan Timur menemukan awak kapal berbendera asing yang terinfeksi COVID-19 varian omnicron dan delta. Pasien yang terinfeksi COVID-19 itu merupakan anak buah kapal (ABK) MV Ocean Treasure.
Kepala KKP Kelas II Balikpapan M Zainul Mukhorobin menyampaikan, kapal berbendera hongkong tersebut mulanya berlayar dari Filipina dengan membawa sebanyak 22 ABK. Rencananya kapal hendak berlabuh memuat batu bara di kawasan Kecamatan Grogot, Kabupaten Paser pada 14 Januari lalu.
“Saat kapal baru tiba di perairan Adang Bay, Paser untuk memuat batu bara, pihak kami melakukan pemeriksaan kesehatan. Beberapa ABK saat itu ada yang mengalami gejala flu,” ungkap Zainul ketika dikonfirmasi Sabtu (5/2/2022) sore.
Dari hasil pemeriksaan itu, 11 diantaranya dinyatakan positif COVID-19. Selanjutnya Tim KKP Kelas II Balikpapan mengambil 7 sampel untuk diperiksa lebih lanjut dan dikirimkan ke Puslitbangkes Kemenkes RI di Jakarta.
Tepatnya 3 Febuari lalu, hasil sampel whole genome sequence (WGS) menyatakan tiga orang ABK positif COVID-19 varian Omnicorn. Sedangkan satu ABK terinfeksi varian delta.
“Total ada empat sempel yang diketahui hasil WGS-nya. Sedangkan tiga sampel lainnya tidak terdeteksi. Kemungkinan sampel itu rusak saat diperjalanan. Seluruh ABK di karantina diatas kapal dengan jarak setengah jam perjalanan dari darat,” ucapnya.
Zainul menegaskan, pasien yang terinfeksi ataupun ABK lainnya, dipastikan belum sempat melakukan kontak dengan siapapun. Sehingga dipastikan virus tidak menyebar.
“Karantina kami lakukan dengan penjagaan ketat, melibatkan Angkatan Laut, Polair Polda Kaltim, Syahbandar. Pemantauan kami lakukan dari jarak jauh,” imbuhnya.
Sejauh ini, kata Zainul, para pasien yang terinfeksi mulai berangsur membaik. Selain itu dipastikan belum ada penambahan jumlah kasus ABK yang terinfeksi COVID-19.
“Belum ada kejadian emergency yang membuat pasien harus dirawat ke darat. Sejauh ini tidak ada penambahan kasus. Yang tidak terinfeksi mereka dibagian atas, sedangkan pasien dibagian bawah,” Katanya.
Ditambahkan Zainul, pihaknya akan kembali melakukan pemeriksaan apabila masa karantina telah habis. “Para awak baru bisa berlayar kalau sudah benar-benar negatif,” pungkasnya.
(Tim Redaksi Klausa)