Klausa.co

Ziarah dan Tradisi, Pemkot Samarinda Perkuat Identitas Budaya di HUT Kota ke-367

Pemkot Samarinda ziarah di makam La Mohang Daeng Mangkona. (Foto: Yah/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-367 Kota Samarinda dan HUT ke-65 Pemerintah Kota Samarinda, Pemkot Samarinda mengusung pendekatan unik untuk memperkuat identitas budaya dan sejarah lokal.

Salah satu kegiatannya adalah ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Bangsa dan makam La Mohang Daeng Mangkona, pendiri kota, pada Jumat (24/1/2025).

Tradisi ini tidak sekadar ritual tahunan, tetapi menjadi simbol penghormatan terhadap perjalanan panjang Samarinda dari masa lalu hingga kini.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan mengingatkan generasi sekarang akan pentingnya warisan budaya sebagai pondasi kemajuan kota.

“Hari ini kita tidak hanya mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga merayakan nilai-nilai budaya yang menjadikan Samarinda seperti sekarang. Ini adalah pengingat bahwa kemajuan harus sejalan dengan pelestarian sejarah,” ujar Andi Harun.

Baca Juga:  Revitalisasi Citra Niaga, Andi Harus Geram soal Kebersihan

Salah satu hal yang mencuri perhatian adalah penggunaan busana tradisional berupa jas yang dipadukan dengan Sarung Samarinda. AH, sapaan akrab Andi Harun, adalah bentuk apresiasi terhadap budaya lokal yang selama ini menjadi identitas kuat kota.

“Busana ini bukan sekadar pakaian, tetapi cerminan nilai-nilai lokal yang harus terus dilestarikan di tengah modernisasi,” jelasnya.

Selain mengenang jasa para pendiri, ziarah ke makam La Mohang Daeng Mangkona menjadi kesempatan untuk merefleksikan arah pembangunan Samarinda ke depan.

Kota ini, yang berasal dari bagian Kerajaan Kutai ing Martadipura, kini terus berkembang menjadi pusat ekonomi dan budaya di Kaltim.

“Kita ingin memastikan pembangunan Samarinda tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada penguatan karakter masyarakatnya,” tambahnya.

Baca Juga:  Resmikan SPBU Rapak Dalam, Andi Harun: Jangan Layani Kendaraan Tangki Modifikasi!

Setelah ziarah, kegiatan berlanjut di Masjid Shirathal Mustaqiem, simbol peradaban Islam di Samarinda, dengan salat Jumat bersama. Acara ditutup dengan makan siang yang dihadiri berbagai masyarakat, menciptakan suasana persatuan.

“Melalui tradisi ini, kami ingin membangun kebersamaan yang menjadi kekuatan utama Samarinda untuk terus maju,” pungkas AH. (Yah/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co