Klausa.co

Peta Baru Ekonomi Kaltim: Berani Tinggalkan Tambang, Fokus pada Ketahanan Pangan

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik saat mempresntasikan di Oakwood Suites Kuningan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).(Ist)

Bagikan

Jakarta, Klausa.co – Pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggandeng Tempo Media Group untuk mengapresiasi kinerja pemerintah daerah melalui penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2024. Dalam ajang bergengsi ini, Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih menjadi salah satu peserta yang dinilai layak untuk mempresentasikan inovasi dan transformasi yang telah dicapai.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, memimpin langsung presentasi yang digelar di Oakwood Suites, Kuningan, Jakarta, pada Rabu (4/12/2024). Didampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Ujang Rachmad, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Yusliando, Akmal memaparkan sederet capaian provinsi yang dijuluki Benua Etam ini.

Dalam paparannya, Akmal menyoroti transformasi ekonomi Kaltim. Provinsi yang selama ini bergantung pada sektor pertambangan dan penggalian mulai beralih ke sektor jasa dan pengolahan.

Baca Juga:  Intervensi 1.000 Hari Pertama: Kunci Mencegah Stunting di Kutai Timur

“Setahun terakhir, kami berhasil menggeser struktur ekonomi hingga delapan persen. Ini pencapaian penting dalam upaya kami mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan,” ungkapnya.

Transformasi tersebut, lanjut Akmal, turut memberikan dampak positif pada berbagai indikator pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, laju inflasi terkendali, hingga peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi bukti bahwa Kaltim sedang menuju arah yang lebih baik.

Namun, tantangan besar tetap menghadang. Salah satunya adalah minimnya kultur agraris di Kaltim. Karakteristik masyarakat Kaltim lebih condong ke sektor pertambangan.

“Padahal, sesuai arahan Presiden Prabowo, ketahanan pangan harus menjadi prioritas,” ujar Akmal.

Masalah lain yang dihadapi Kaltim adalah dominasi penggunaan lahan untuk tambang dan perkebunan sawit, yang menyulitkan pengembangan sektor pertanian. Meski demikian, Akmal optimistis lahan bekas tambang dapat dioptimalkan untuk mendukung ketahanan pangan.

Baca Juga:  Penjabat Sekda Kaltim Kepada Komisi III DPR RI: Kaltim Kondusif Setelah Penetapan IKN

“Ketahanan pangan tak hanya penting untuk stabilitas ekonomi, tetapi juga berdampak langsung pada isu-isu seperti penurunan angka stunting. Dengan langkah yang tepat, kita bisa mengubah tantangan ini menjadi peluang,” katanya. (Wan/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co