Klausa.co

Pemerintah Punya Alasan Naikkan Tarif Pajak Jadi 11 Persen

PPN Naik Jadi 11 Persen (Klikwarta.com/ISTIMEWA)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Kepala Bapenda Kaltim Ismiati mengatakan bahwa salah satu sumber penerimaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim berasal dari dana transfer.

Dana transfer ke daerah ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang didapatkan Pemerintah Pusat melalui Pajak. Salah satunya, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di media.

“Saya dengar sejak tanggal 1 April 2021 ini PPN dari 10 persen naik 1 persen menjadi 11 persen. Pemerintah melihat masih ada ruang dan sedikit slot agar bisa dinaikan,” ungkapnya, Jumat (1/4/2022).

Menurutnya, kenaikan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi berupa pembangunan. Nantinya, juga akan balik ke masyarakat lagi.

Baca Juga:  Program Nasional Gerakan Pasar Murah, Upaya Stabilkan Harga Jelang Iduladha

“PPN kan untuk kesejahteraan masyarakat, nantinya dipungut kemudian disetorkan ke Pemerintah Pusat melalui kantor KPP Pratama,” jelasnya.

Menanggapi kenaikkan ini, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono membenarkan bahwa pajak itu sifatnya memaksa. Menurutnya, Pemerintah Pusat juga sudah menuturkan alasan kenaikkan tersebut.

“Menteri Keuangan Bu Sri Mulyani juga sudah memberikan alasan-alasan mengapa pajak itu dinaikkan, tentu beban Negara kita ini luar biasa,” paparnya.

Kalau pun PPN dinaikkan kata Tio, pemerintah diharapkan bisa mengkontrol pendapatan pajak yang berhasil dikumpulkan, jangan sampai kemudian terjadi kebocoran-kebocoran anggaran.

“Akhirnya kenaikkan ini tidak bisa membuat negara keluar dari sejumlah kesulitan yang dihadapi,” terangnya.

Pria kelahiran Madiun itu menjelaskan bahwa kenaikkan ini merupakan rantai proses yang kemudian menimbulkan efek domino. Itu artinya, pasti ada sebab dan akibat.

Baca Juga:  Kaltim Jadi Tuan Rumah Pra-Rakernas APPSI 2023

“Tapi kalau bicara pajak ini untuk membangun, saya rasa benar karena salah satu tujuan adanya pajak yaitu untuk pembangunan. Mungkin untuk percepatan pembangunan lah ya,” katanya.

Tio merasa bahwa kenaikkan ini pastinya berat bagi masyarakat termasuk para penguasa. Namun, ia yakin masyarakat Indonesia bisa melewati situasi saat ini.

“Kita pernah melewati krisis moneter yang luar biasa. Maka harapannya dengan keadaan hari ini, kita bisa melewati itu semua,” harapnya.

(APR/ADV/DPRD Kaltim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co