Jakarta, Klausa.co – Para peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023 harus berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Beberapa pejabat kedua lembaga tersebut sudah berulang kali mengingatkan agar tidak tergiur iming-iming dari pihak yang mengaku bisa menjamin kelulusan dengan syarat membayar sejumlah uang.
“Kami sudah menyampaikan dari awal pendaftaran seleksi bahwa tidak ada pungutan biaya dalam seleksi CPNS dan PPPK. Peserta seleksi tidak dipungut biaya, seleksi berlangsung transparan, serta tidak ada celah bagi oknum yang menjanjikan kelulusan,” kata Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum KemenPAN-RB Sri Rejeki Nawangsasih, Minggu (19/11/2023).
Sri menambahkan bahwa jika ada pihak yang mengaku bisa meluluskan seleksi CPNS dan PPPK 2023, dipastikan hal tersebut merupakan aksi penipuan. Dia juga mengungkapkan modus penipuan yang sedang tren saat ini. “Modus yang sedang tren saat ini justru yang lulus yang ditelepon, mengatasnamakan dari instansi yang dilamar untuk penawaran diklat. Mohon tidak dihiraukan,” ujarnya.
Sementara itu, seleksi kompetensi berbasis Computer Assisted Test (CAT) untuk PPPK di KemenPAN-RB telah berlangsung pada Minggu kemarin. Sebanyak 35 pelamar mengikuti seleksi tersebut di Kantor BKN Jakarta. Empat orang tidak hadir dan telah dinyatakan gugur. Bagi yang lolos, selanjutnya harus melewati seleksi kompetensi teknis tambahan.
Salah satu pelamar yang mengikuti seleksi tersebut adalah Edi Kusnadi, yang melamar jabatan Ahli Penata Pertama Kebijakan Publik di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Edi mengaku mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengakomodir tenaga non-ASN atau honorer untuk mengikuti seleksi CASN. “Terutama untuk para honorer, terima kasih atas kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian PANRB dan BKN yang membuat kebijakan ini,” ujarnya.
Edi mengatakan bahwa soal-soal yang diujikan dalam seleksi kompetensi PPPK sesuai dengan kompetensinya. Dia juga berharap bisa lulus dan menjadi bagian dari pemerintahan. “Saya yakin saya bisa mengerjakan soal tersebut dan tidak lupa berdoa mohon dilancarkan dalam mengikuti ujian ini,” katanya.
Sebelum memasuki ruangan tes, para peserta wajib menunjukkan beberapa dokumen, seperti kartu ujian dan KTP. Peserta seleksi PPPK juga harus melakukan registrasi, kemudian diberikan pin peserta serta melakukan body checking. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kredibilitas seleksi.
Seleksi CPNS dan PPPK 2023 merupakan program pemerintah untuk merekrut tenaga profesional dan kompeten di bidang-bidang tertentu. Seleksi ini diikuti oleh jutaan pelamar dari seluruh Indonesia. Para peserta diharapkan tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak resmi dari KemenPANRB dan BKN. (Mar/Bob/Klausa)