Samarinda, Klausa.co – Pembangunan gedung baru RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda kini memasuki tahap akhir. Gedung delapan lantai yang mampu menampung hingga 500 tempat tidur ini digadang-gadang menjadi solusi atas persoalan overkapasitas yang selama ini membebani rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Timur (Kaltim).
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menyebut percepatan operasional gedung tersebut harus menjadi prioritas. Menurutnya, fasilitas baru ini tak hanya menambah kapasitas, tetapi juga akan meningkatkan mutu layanan kesehatan dengan dukungan teknologi medis modern.
“Gedung Pandurata adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat. Kami mendorong Pemprov dan kontraktor memastikan bahwa gedung ini tidak hanya rampung secara fisik, tapi juga siap untuk mendukung pelayanan,” ujar Subandi, Sabtu (12/4/2025).
Politikus ini juga menyoroti pentingnya fasilitas medis yang layak demi kenyamanan tenaga kesehatan.
“Kalau ruang cukup dan alat memadai, tentu dokter dan perawat bisa bekerja lebih maksimal,” tambahnya.
Meski pengerjaan bangunan hampir rampung, tantangan kini bergeser ke persoalan pengadaan alat kesehatan (alkes). Kepala Dinas PUPR-Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, mengungkapkan bahwa anggaran pembangunan tahap ketiga sebesar Rp124 miliar belum mencakup pengadaan alkes.
“Targetnya, pembangunan fisik selesai tahun ini. Tapi pengadaan alkes juga harus segera dialokasikan agar gedung bisa segera digunakan,” jelas Firnanda.
Sebagai informasi, gedung baru ini dirancang dengan berbagai fasilitas unggulan, seperti ruang ICU, PICU, ICCU, hingga layanan hemodialisa dan radiologi. (Din/Fch/Klausa)