Klausa.co

Desember 2024, Terowongan Sultan Alimuddin-Kakap Siap Dirampungkan

Proyek Terowongan Samarinda. (Foto: Yah/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus mempertegas ambisinya dalam menata ulang wajah kota melalui pengembangan infrastruktur modern. Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah pembangunan terowongan penghubung antara Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap. Proyek bernilai Rp 395 miliar ini disebut-sebut bakal menjadi solusi jangka panjang untuk kemacetan yang kian akut di kawasan Jalan Otto Iskandardinata.

Namun, masyarakat masih harus bersabar. Meski pengerjaan fisik dipastikan rampung pada Desember 2024, terowongan itu baru akan beroperasi dua bulan kemudian, tepatnya Februari 2025. Penundaan ini tak lepas dari proses verifikasi oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR.

“Secara fisik, kami targetkan selesai sesuai jadwal, tetapi keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Operasional terowongan menunggu rekomendasi KKJTJ untuk memastikan infrastruktur ini benar-benar aman,” ujar Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat ditemui di Balai Kota.

Baca Juga:  KPU Kutim Minta Maaf Debat Pilkada Harus Digelar di Luar Daerah

Pengembangan terowongan ini tak muncul tanpa sebab. Sejak Jembatan Achmad Amins mulai beroperasi pada 2017, kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata menjadi masalah kronis. Dengan volume kendaraan yang terus meningkat, kawasan tersebut kerap menjadi titik penumpukan arus lalu lintas.

Proyek yang dikerjakan melalui skema multi years contract (MYC) ini diharapkan mampu mengurai permasalahan tersebut.

“Masyarakat memang sangat antusias dengan proyek ini. Namun, kami ingin memastikan semuanya benar-benar aman sebelum dibuka untuk umum,” tambah Andi Harun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Desy Damayanti, mengungkapkan bahwa proses pengerjaan terowongan berjalan sesuai jadwal. Ia memastikan, kedua sisi galian akan tersambung pada akhir tahun ini, sehingga penyelesaian fisik dapat dirampungkan tepat waktu.

Baca Juga:  Pembaruan Fasilitas Militer Samarinda, Wali Kota Andi Harun Resmikan Kantor dan Asrama Denpal VI/1

“Meski pengerjaan fisik sesuai rencana, proses perizinan tetap membutuhkan waktu. Kami harus memeriksa setiap detail, mulai dari struktur bangunan hingga sistem drainase, agar semua standar keselamatan terpenuhi,” jelas Desy.

Pengalaman pengawasan ketat seperti pada pembangunan Jembatan Achmad Amins, kata Desy, menjadi pembelajaran penting.

“Kami optimistis proyek ini tidak hanya selesai sesuai jadwal, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur kota Samarinda,” ujarnya penuh keyakinan.

Bagi Pemerintah Kota Samarinda, proyek ini lebih dari sekadar membangun terowongan. Ini adalah langkah strategis dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap kualitas infrastruktur publik.

Meski jalan menuju Februari 2025 masih panjang, Wali Kota Andi Harun meminta masyarakat bersabar.

Baca Juga:  Andi Harun Sidak Proyek Drainase: Soroti Kekurangan, Pastikan Aman untuk Warga Samarinda

“Pembangunan ini adalah investasi jangka panjang untuk kenyamanan bersama. Kami tidak ingin terburu-buru, karena keselamatan adalah hal yang utama,” tutupnya. (Yah/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co