Balikpapan, Sketsa.id – Pesawat komersil Enggang Airlines PK-123, dengan rute penerbangan dari bandara Juata Tarakan menuju bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. dikabarkan mengalami lost contact, telah ditemukan sekitar 2 nautical mile (Nm) dari bibir pantai Balikpapan.
Peristiwa tersebut merenggut 5 korban jiwa dari 23 orang korban yang berhasil dievakuasi oleh petugas. Hingga saat ini petugas masih melakukan pencarian terhadap 2 orang korban yang belum diketahui keberadaanya.
Namun, siapa sangka peristiwa itu hanyalah simulasi penanganan kecelakaan pesawat yang dilakukan oleh Basarnas Kaltim. Pada latihan terbesar yang pernah digelar Basarnas Kaltim tersebut, tim menjalankankan simulasi sebagai berikut.
Sebuah pesawat dari Tarakan menuju Balikpapan mengalami lost contac di Teluk Balikpapan. Pesawat terakhir terlihat dari radar pada koordinat PD PSS. 1°17′ 16.32″S-116°48′ 6.24″E.
Informasi tersebut diterima Badan SAR Nasional Balikpapan dari Airnaf Balikpapan sekitar pukul 08.00 Wita. Pesawat tersebut adalah Enggang Airlines PK-123 yang bermuatan 25 orang. Terdiri dari empat kru kabin, 19 penumpang warga negara Indonesia (WNI) dan dua penumpang warga negara asing (WNA).
Basarnas langsung bergerak. Hingga pukul 09.12 Wita, pesawat ditemukan sekira 2 nautical mile (Nm) dari bibir pantai. Dalam proses pencarian tersebut, petugas sudah menemukan 23 orang korban, dengan kondisi 5 orang meninggal dunia dan 18 lainnya mengalami luka ringan hingga sedang.
Para korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Dalam proses pencarian, Basarnas melibatkan KN Wisanggeni, KN 408, rescue truck personal, rescue dmax, rubber boat & mopel 40 PK, peralatan selam, alkom dan direction finder.
Kepala Seksi Operasional Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto menjelaskan. Bahwa simulasi penanganan kecelakaan pesawat terbang ini merupakan tindak lanjut rapat kordinasi operasi SAR terkhusus kecelakaan pesawat. “Ini tindak lanjut dari rapat koordinasi kegiatan operasi SAR terkhusus kecelakaan pesawat agar Basarnas Kaltim lebih siaga mengantisipasi potensi kecelakaan penerbangan maupun pelayaran,” ungkapnya. (*)