Klausa.co

Hilang Saat Banjir Melanda Samarinda, Anak 8 Tahun Ditemukan Tewas Didalam Drainase

Aroma tak sedap dari dalam drainase, menjadi pertanda Tim SAR atas keberadaan bocah 8 tahun yang hilang saat banjir tengah melanda Kota Samarinda. Abdul Punama yang ditemukan meninggal dunia lantas dievakuasi oleh petugas. (Klausa.co)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co Banjir yang melanda Kota Tepian merenggut nyawa seseorang anak berusia 8 tahun. Korban bernama Abdul Purnama, warga Jalan Kemakmuran, Gang KNPI, Kecamatan Sungai Pinang.

Sebelumnya Abdul dikabarkan hilang saat bermain dengan rekan sebayanya digenangan banjir di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sungai Pinang pada Kamis (24/10/2021) lalu.

Selang empat hari dilakukan pencarian, korban yang masih duduk di bangku kelas II SD itu akhirnya ditemukan Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan.

Nahas, Abdul ditemukan dengan kondisi sudah tak bernyawa tersangkut didalam drainase di Jalan Ahmad Yani. Korban ditemukan sejuh 80 meter dari titik dugaan terseret arus banjir.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda Dwi Adi Wibowo, ketika dikonfirmasi dilokasi kejadian, usai ditemukannya korban.

Dikatakannya, korban berhasil ditemukan setelah Tim SAR gabungan menerima laporan adanya warga yang mencium aroma tak sedap, yang berasal dari dalam drainase tertutup rapat beton.

“Korban ditemukan, setelah kami akan menghentikan pencarian sore tadi. Pihak keluarga dan warga setempat mencium aroma tak sedap dari dalam drainase,” terangnya.

Baca Juga:  PDI Perjuangan Mahulu Targetkan 7 Kursi pada Pileg 2024

Dari laporan tersebut, petugas SAR yang sebelumnya telah kembali ke Markas Komando lantas kembali ke lokasi kejadian. Rapatnya jembatan drainase yang terbuat dari beton sempat menghambat petugas untuk melakukan evakuasi jasad anak tersebut.

“Kami belum tau apakah A1 atau tidak kalau itu korban. Kemudian kami turunkan dua petugas kami untuk melakukan penyelaman kedalam drainase itu, ternyata benar itu jasad korban,” ungkapnya.

Adi sapaan karibnya, menyampaikan, korban ditemukan tersangkut didalam drainase tersebut. Kendati demikian, proses evakuasi yang berjalan tidak terlalu lama itu berhasil mengangkat jasad korban ke permukaan.

“Saat sudah diangkat, orang tua korban diminta untuk memastikan dan ternyata benar itu korban. Selanjutnya korban di bawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Untuk selanjutnya diserahkan kepihak keluarga korban dan dilakukan pemakaman,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, personelnya menggunakan peralatan lengkap saat melakukan upaya penyelaman di dalam gorong-gorong draii selebar 2 meter, dengan kedalaman 1,5 meter tersebut.

Penyelaman mencapai titik korban itu berlangsung 8 menit. Kondisi air keruh bercampur lumpur serta drainase yang sempit, sempat menyulitkan penyelaman.

“Pihak kami mendapatkan informasi adanya aroma dari korban sekitar pukul 17.30 WITA. Yang pertama kali menduga itu pihak keluarga korban. Tercium aroma tak sedap, dari bawah gorong-gorong, tepat di depan apotek 24K,” ujarnya.

Baca Juga:  Samarinda Resmi Terapkan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021

“Selain keruh juga, masuk ke dalam gorong-gorongnya sempit ya, tetapi tetap diupayakan teman-teman masuk ke dalam dan alhamdulillah bisa,” sambungnya.

Adi menyampaikan kronologi singkat mengenai Abdul yang sempat hilang sejak Kamis (21/10/2021) lalu. Kala itu Abdul bersama rekan sebayanya tengah bermain air di genangan banjir yang terjadi di Jalan Ahmad Yani.

Saat rekan-rekannya mengajak untuk pulang, Abdul yang masih asik bermain air memilih untuk tinggal. Hilangnya Abdul baru diketahui tatkala hari mulai gelap. Abdul yang pamit bermain banjir tak kunjung pulang.

Orang tuanya yang sudah berkeliling mencari, tak kunjung menemukan keberadaannya. Begitu pula dengan rekan-rekan Abdul, yang mengaku terakhir kali bersama anak 8 tahun tersebut saat bermain di genangan banjir.

Pihak keluarga dibantu warga lantas mencari Abdul di sekitar drainase yang meluap akibat banjir. Pencarian terus dilakukan sembari mengharapkan Abdul dapat pulang dalam keadaan baik-baik saja.

Baca Juga:  Dispora Kaltim Siapkan Strategi Tingkatkan Indeks Pembangunan Pemuda

Namun, selang dua hari kemudian Abdul tetap tidak ditemukan. Laporan orang hilang ini pun kemudian diteruskan warga ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan.

Sabtu (23/10/2021) lalu, sekita pukul 11.40 WITA, Tim Basarnas mulai melakukan upaya pencarian terhadap Abdul yang diduga pihak keluarga maupun warga kemungkinan terseret arus banjir di dalam drainase.

Meski tak ada satupun saksi yang melihat Abdul telah terseret arus banjir di dalam drainase. Namun Pencarian tetap dilakukan petugas SAR. Pencarian dilakukan dengan cara penyelaman ke dalam drainase yang tergenang banjir.

Pencarian yang dilakukan pada hari itu nihil dan baru dilanjutkan lagi pada Minggu (24/10/2021) pagi. Radius pencarian yang dilakukan Tim SAR ini hingga lebih dari 2 kilometer. Jasad Abdul baru diketemukan, setelah pihak keluarga mencium aroma tak sedap dari atas drainase.

“Selain (drainase) di pinggir Jalan Ahmad Yani, kami juga lakukan pencarian di perkampungan juga. Sapa tau ada warga yang melihat, bahwasanya anak tersebut ada terlihat bermain atau segala macemnya. Baru sore harinya kami berhasil temukan korban,” Pungkasnya.

(Tim Redaksi Klausa)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co