Balikpapan, Klausa.co – Pendamping program keluarga harapan (PKH) adalah orang-orang yang berjasa dalam membantu masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Mereka juga berperan penting dalam menangani dan mencegah stunting, yaitu kondisi di mana anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi.
Namun, sayangnya, pendamping PKH masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah. Status mereka sebagai pegawai honorer membuat mereka tidak memiliki jaminan kesehatan dan kesejahteraan yang layak. Padahal, mereka bekerja keras melayani masyarakat tanpa mengenal waktu.
Hal ini menjadi perhatian Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis. Dia hadir sebagai narasumber dalam kegiatan pembekalan SDM PKH terkait penanganan stunting dan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) yang digelar oleh Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kaltim di Hotel Grand Senyiur Balikpapan.
Dalam kegiatan yang mengusung tema “Mengoptimalkan peran SDM PKH dalam pelaksanaan P2K2 serta penanganan dan pencegahan stunting peserta program keluarga harapan” ini, Ananda memberikan penguatan dan masukan kepada para pendamping PKH.
“Kita meminta masukan pada mereka, apa nih hal yang dibutuhkan oleh pendamping-pendamping PKH ini. Banyak masukan dari mereka,” kata Ananda, Rabu (15/11/2023).
Ananda meminta agar pemerintah memberikan support kepada pendamping PKH, baik itu berupa jaminan kesehatan, apresiasi, maupun peningkatan status menjadi pegawai P3K atau ASN.
“Salah satu terciptanya SDM yang berkualitas itu salah satunya dari mereka, itu yang kita berikan motivasi,” jelasnya.
Ananda juga berharap, dengan adanya penanganan stunting oleh para pendamping PKH di masing-masing daerah, tidak ada lagi stunting di Kaltim. Sehingga, bisa mewujudkan Indonesia emas.
Dirinya menekankan kembali, agar pemerintah memperhatikan SDM PKH karena mereka bekerja melayani masyarakat bahkan tidak mengenal waktu.
“Mereka siapa yang memperhatikan, ya kita. Harapan saya itu agar mereka lebih diperhatikan lagi,” pungkasnya. (Mar/Fch/Klausa)