Samarinda, Klausa.co – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Samarinda melalui tim Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) terus berupaya mencegah dan mengantisipasi kecurangan pemilu. Diketahui, Gakkumdu Pemilu 2024 terdiri dari 9 orang dari kejaksaan, 9 anggota kepolisian dan 10 anggota internal Bawaslu, dengan total terdapat 28 orang.
Maka dari itu, Bawaslu Samarinda hadir dalam Sosialisasi Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Kota Samarinda menuju Pemilu 2024. Acara tersebut dilaksanakan oleh KPU Samarinda di Jalan Juanda pada Sabtu (25/3/2023).
Ketua Bawaslu Samarinda Abdul Muin mengatakan, dalam mengantisipasi kecurangan pada saat pemilu, memerlukan partisipasi dari masyarakat untuk mencegahnya.
“Semua elemen masyarakat harus terlibat dalam pengawasan pemilu. Baik dari pemuda juga tokoh agama,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, tugas pengawasan bukanlah perkara mudah. Apalagi jika bicara tentang tindak pidana pemilu. Sebab, akan berbicara tersangka atau tidak menjadi tersangka.
“Maka intinya harus mentaati sesuai dengan regulasi yang ada,” jelasnya.
“Kuncinya ada di tiga elemen, yaitu masyarakat, peserta pemilu dan penyelenggara pemilunya,” sambungnya.
Ketiga elemen itu dianggap Muin penting. Sebab tiga elemen tadi adalah pilar utama terciptanya pemilu yang berintegritas dan berkualitas.
Ditanya lebih jauh soal potensi pelanggaran jelang pelaksanaan pemilu 2024 mendatang, Muin mengatakan, Samarinda harus belajar dari pengalaman pemilu sebelumnya. Terlebih lagi, soal permainan para oknum dalam menggelembungkan suara dan money politic.
“Setiap pemilu pasti terdapat pelanggaran, sepanjang semua elemen punya tujuan yang sama kita mampu meminimalisasi pelanggaran,” pungkasnya. (Mar/Fch/Klausa)