Samarinda, Klausa.co – Wali Kota Samarinda Andi Harun, melakukan tinjauan lapangan dalam rangka melihat langsung kondisi sungai alam pada, Minggu (5/9/2021). Sungai yang terletak di Kecamatan Palaran tersebut, merupakan instrumen penting dalam pengendalian banjir di daerah tersebut.
Kepada media Andi Harun mengakui, bahwa dirinya bersama jajaran Pemkot Samarinda saat itu sedamg meninjau titik sungai yang tertutup lantaran adanya bangunan rumah toko (ruko). Bahkan di sungai itu juga mengalami sedimentasi dan penyempitan.
“Dengan kondisi tersebut kita akan rencanakan kepada Dinas PUPR untuk dilakukan normalisasi sungai,” ucapnya.
Andi Harun juga mengatakan, dalam perjalanannya meninjau lokasi sungai alam melewati beberapa jalan yang mengalami kerusakan. Yakni di Jalan Nahkoda dan SMP 20. Dalam kesempatan itu, dirinya meminta kepada Dinas PUPR Samarinda untuk membuat perencanaan perbaikan.
“Insya Allah fisiknya akan Kita usahakan perbaikan dan normalisasi pada 2022. Tapi sebelumnya saya juga sudah minta kepada Camat agar memohon bantuan dengan pihak perusahaan swasta yang berada di wilayah Palaran. Yaitu PT Samudera Indonesia agar bisa membantu normalisasi sementara sengan memakai alat berat,” sebutnya Wali Kota yang akrab disapa AH tersebut.
AH menerangkan, dari hasil pantauannya dilapangan terdapat dua penyempitan di Sungai. Sehingga kedepannya dibutuhkan untuk normalisasi mengangkat sendimentasi serta pelebaran sungai.
“Besok kita akan lakukan konsolidasi. Kita akan petakan, Kondisi bottleneck disini maka imbasnya banjir di daerah mana. Karena mengalamai kebuntuan maka air melimpas akbibat kebuntuan,” jelasnya.
“Bebannya over sehingga airnya yg harusnya masuk ke sungai, melimpas ke perkampungan,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Palaran Suwarso yang ikut mendampingi orang nomor satu di Samarinda tersebut, mengatakan, bahwa tinjauan yang dilakukan Wali Kota Samarinda sebagai bentuk tindaklanjut dari masalah banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di Kecamatan Palaran, khususnya di Kelurahan Bukuan.
Berdasarkan analisa dilapangan, salah satu penyebabnya ialah kapasitas drainase yang tidak mampu menampung debit air. “Ada terjadi banyak sedimentasi gulma dan lain-lain. Arahan Pak Wali Kota agar kami segera usulkan membuat normalisasi dulu, proyek fisiknya akan dikerjakan PU, termasuk membagi air agar tidak tertumpuk pada satu saluran yg membebani sungai,” ucapnya.
Selain itu, Suwarso juga mengatakan, untuk di Jalan Diponegoro nantinya akan dibuatkan sodetan baru. Termasuk pula pengerjaan sisi gorong-gorong ke arah sungai yang akan dilakukan pengerukan dan pelebaran. “Harapan Pak wali tadi ada bantuan dari pihak ketiga terkait masah fisiknya nanti PU. yang akan kerjakan dikerjakan,” pungkasnya.
(Tim Redaksi Klausa)