Samarinda, Klausa.co – Balai Kota Samarinda menjadi arena pertemuan antara Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dan Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, pada Selasa (10/9/2024). Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan dua hari Dubes Kanada di Kalimantan Timur (Kaltim), yang juga mencakup agenda strategis bersama Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim.
Kunjungan ini tidak hanya bersifat diplomatik, namun juga membahas langkah konkret untuk perbaikan lingkungan. Jess Dutton mengungkapkan rencana ambisius Kanada untuk mendukung proyek rehabilitasi mangrove di kawasan Mahakam. Proyek ini diyakini akan menjadi salah satu inisiatif kunci dalam upaya pemulihan ekosistem yang krusial bagi keseimbangan alam di wilayah tersebut.
“Pak Dubes Kanada baru saja berkunjung ke Balai Kota, dan besok akan ada proyek di Mahakam untuk rehabilitasi mangrove,” ujar Andi Harun saat menjelaskan agenda pembicaraan yang berlangsung.
Proyek tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan, tidak hanya di Samarinda tetapi juga di kawasan sekitarnya. Kerja sama antara Kanada dan Indonesia, khususnya dalam bidang lingkungan, mendapat perhatian serius dari kedua belah pihak.
“Pemerintah Kanada memandang kerja sama dengan Indonesia sangat penting dan akan terus diperkuat di berbagai sektor,” tegas Andi Harun.
Lebih jauh, kerja sama ini akan menunjukkan wujud konkretnya pada bulan Desember mendatang, ketika 250 perusahaan Kanada dari beragam sektor dijadwalkan datang ke Indonesia untuk menjajaki berbagai peluang kolaborasi.
Selain membahas proyek rehabilitasi mangrove, Andi Harun memanfaatkan momentum ini untuk mengangkat isu krusial lain yang tengah dihadapi Samarinda: pengelolaan sampah. Dalam pertemuan tersebut, ia mengajukan sejumlah usulan strategis terkait pentingnya penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah kota.
“Saya mengajukan satu hal, problem kita bersama ini masih soal lingkungan yang mengelola sampah. Kita mengakui bahwa kita masih mengutamakan TPA, dan kita sangat butuh pola sampah berbasis teknologi,” jelasnya.
Respon positif datang dari Dubes Jess Dutton, yang menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendalami lebih lanjut usulan tersebut. Kedua pihak sepakat bahwa pembicaraan ini bukan akhir, melainkan awal dari kolaborasi yang lebih erat untuk mengatasi berbagai tantangan lingkungan.
“Kunjungan Pak Dubes kali ini sangat penting sebagai bagian dari afirmasi dan komitmen untuk perbaikan kualitas lingkungan di Kota Samarinda,” imbuh Andi Harun. (Yah/Fch/Klausa)