Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akhirnya berhasil mengunci investor dibidang air bersih. Setalah beberapa waktu yang lalu pihak investor tersebut melakukan pertemuan dengan Wali Kota Samarinda.
Kerja sama di bidang air bersih itu sendiri dinyatakan sah setelah dilakukannya penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU). Yang dilakukan antara Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Kota Samarinda dengan PT STM asal Korea Selatan, terkait investasi pembangunan Spam IPA Cendana 3, Rabu (1/9/2021).
Usai melakukan penandatanganan Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, bahwa sesuai dengan komitmen pemerintah beberapa waktu yang lalu Pemkot akan menjajaki kerjasama bisnis to bisnis, dengan pihak swasta dibeberapa sektor. Salah satunya adalah layanan air bersih.
Andi Harun mengakui jika situasi pandemi Covid-19 berdampak terhadap kemampuan fiskal daerah diseluruh di Indonesia. Sehingga dibutuhkan inovasi dan salah satunya dalam rangka untuk membiayai pembangunan adalah dengan kerja sama.
“Hari ini kita bersyukur progresnya semakin maju ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Perumdan Tirta Kencana Samarinda dan pihak Korea dengan bendera PT. STM Tunggal Jaya,” ucapnya.
Selain itu Andi Harun juga mengatakan bahwa jika berjalan sesuai rencana maka peletakan batu pertamanya disekitar bulan Desember. Dan direncanakan projek ini apabila tidak ada kendala, maka kemungkinan enam bulan setelah peletakan batu pertama maka sudah bisa beroperasi.
“Karena ini perusahaan dari Korea maka salah satu teknologi yang akan iPlay dalam projek ini adalah sebagiannya dari teknologi Korea,” sebutnya.
Dilokasi yang sama, Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana Nor Wahid Hasyim menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih membicarakan terkait teknis. Dirinya menyebut bahwa sesuai denga apa yang disampaikan Wali Kota Samarinda bahwa dalam waktu enam bulan projek tersebut sudah bisa berjalan.
Terkait mengapa menjalin kerjasama dengan investor Korea, dijelaskan Wahid jika piihaknya siap bekerjasama denga siapa saja. PT STM merupakan yang pertama masuk untuk menawarkan kerjasama tersebut.
Projek kerjasama tersebut nantinya akan menyediakan lahan sekitar 2 hektar untuk dibangun Spam IPA dengan kapasitas 200 liter per jam. Yang siap menampung 12 ribu sambungan area yang selama ini bergilir dan untuk membuka sambungan baru.
“Kerja samanya tentatif, bisa lima tahun, sepuluh bahkan dua puluh tahun. Untuk pengerjaan fisiknya diperkirakan selama enam bulan melihat kondisi dan tidak ada halangan. Kita telah membentuk tim proses kerja sama yang yang berkoordinasi dengan PT STM,” pungkasnya.
(Tim Redaksi Klausa)