Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menyiapkan sebuah gebrakan dalam layanan publik. Sebuah pusat komando krisis yang disebut Samarinda Emergency Communication Center (SCC) digadang-gadang bakal menjadi inovasi besar, menyerupai layanan darurat 911 di Amerika Serikat.
“Selama ini kita masih berjalan sendiri-sendiri. Belum ada satu pusat yang benar-benar terintegrasi. Masyarakat hanya diberi nomor telepon, tapi saat menelepon, sering kali dilempar ke sana-sini. Tidak efisien,” ujar Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam sebuah pernyataan yang tegas namun berisi kritik terhadap sistem saat ini.
Pusat darurat ini, jelas Andi Harun, akan menjadi jantung koordinasi layanan publik Samarinda. Tidak hanya soal struktur fisik, SCC dirancang dengan teknologi canggih yang mampu menghubungkan semua elemen penting, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, hingga TNI dan Polri.
“Anda bisa bayangkan, nanti begitu ada laporan kebakaran, sistem langsung mendeteksi lokasi penelepon. Notifikasi otomatis dikirim ke unit pemadam kebakaran terdekat yang segera bergerak. Hal serupa terjadi jika ada warga yang membutuhkan layanan kesehatan. Tidak ada lagi waktu terbuang karena birokrasi,” jelas AH, sapaan akrab Andi Harun.
Andi Harun menekankan bahwa sistem ini akan memutus kebiasaan lama yang penuh kerumitan. Selama ini, nomor darurat seperti 112 masih sering menjadi labirin bagi masyarakat, berpindah dari satu instansi ke instansi lain. Dengan SCC, jalur komunikasi akan terpusat, memastikan respon cepat dalam hitungan menit.
“Semua terhubung. Dari puskesmas, pemadam kebakaran, polsek, hingga koramil. Bahkan, teknologi yang kita gunakan mampu mendeteksi penelepon palsu,” ungkapnya dengan nada serius, menggambarkan ambisi besar di balik proyek ini.
Proyek ini, kata AH, akan dimulai tahun depan. Tahap perencanaan mencakup desain fisik gedung hingga teknologi komunikasi yang akan digunakan. Standarnya, tidak main-main, mengacu pada level nasional bahkan internasional.
“Ini bukan sekadar membangun gedung, tetapi menciptakan sistem layanan publik yang cepat, akurat, dan terpercaya,” pungkas Andi Harun, menutup pembicaraan dengan visi besar untuk masa depan Samarinda.
Langkah ini, jika terlaksana dengan baik, bukan hanya akan mengubah wajah pelayanan publik Samarinda, tetapi juga menjadi tolok ukur bagi kota-kota lain di Indonesia. (Yah/Fch/Klausa)