Samarinda, Klausa.co – Anggota DPRD Kalimantan Timur Ely Hartati Rasyid merasa bersyukur atas penyelesaian lahan untuk pembangunan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim di Kutai Kartanegara.
Politikus PDI Perjuangan itu sedikit bercerita saat masih berada di Komisi IV DPRD Kaltim. Pihaknya mendatangkan berbagai pihak seperti dosen dan rektor ISBI Kaltim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim juga melakukan pertemuan dengan berbagai pihak.
Kemudian memperjuangkannya ke Pemerintah Pusat agar ISBI Kaltim ini tidak ditutup dan dapat kembali beroperasi serta menerima mahasiswa baru.
“Kemarin kita agak shock, karena ISBI Kaltim tidak terima mahasiswa baru. Setelah itu semua pihak bereaksi bahu membahu agar Perguruan Tinggi ini tidak ditutup,” ungkapnya saat ditemui media ini di Kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim jalan AW Syahranie, Rabu (18/5/2022).
Tentu saja hal demikian tidak dilakukan tanpa sebab, namun karena sangat disayangkan apabila ISBI Kaltim yang merupakan sekolah kesenian harus ditutup begitu saja. Mengingat, Kutai Kartanegara memiliki banyak budaya.
“Sekolah seperti ini susah loh ada di Kaltim, jadi jangan sampai dengan mudahnya diambil kembali. Kan kemarin kesannya mau diambil atau ditarik kembali,” jelasnya.
Wanita kelahiran 1967 itu melihat bahwa Kutai Kartanegara memiliki keraton dan tradisi yang harus dikembangkan. Maka melalui ISBI Kaltim ini harapannya agar adat istiadat, tradisi dan budaya di Kaltim tidak punah namun terus diketahui anak-anak bangsa Nusantara.
“Alhamdulillah sekarang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara sudah menyerahkan lahannya. Saya harap ISBI Kaltim isinya kayak Jogja, kan di sini juga ada Kesultanan Kutai Kartanegara. Jadi kebudayaannya harus diekspos,” terangnya.
Kemudian untuk langkah selanjutnya, apabila administrasi sudah lengkap dan memenuhi syarat. Ely berharap agar pemerintah secepatnya untuk action dan segera melakukan pembangunan secara bertahap.
“Paling nggak dari Pemerintah Provinsi juga harus ada penyediaan anggaran untuk membantu pembangunannya. DPRD juga harus memback up anggarannya. Saya rasa ISBI Kaltim bisa tetap eksis dan banyak peminatnya, apalagi adanya ibu kota negara (IKN) di sini,” tegas Ely.
Perlu diketahui, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah sudah melakukan penyerahan aset berupa lahan seluas 306.623 m² (30 hektare) dan 10.110 m² (10 hektare) kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Senin (11/4/2022) lalu.
Lokasi lahan yang berada di Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara ini pun sudah bersertifikat atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)