Samarinda, Klausa.co – Pelindo Regional 4 Samarinda bergerak cepat setelah insiden tongkang Bg Azamara 3035 milik PT Samudera Karunia Abadi (SKA) menghantam Jembatan Mahakam pada Sabtu malam (26/4/2025) pukul 23.00 Wita. Tak menunggu pagi, dua kapal tunda dikerahkan hanya 15 menit setelah permintaan bantuan diterima.
General Manager Pelindo Regional 4 Samarinda, Capt Suparman, menyatakan bahwa evakuasi dilakukan di luar jam operasional yang berakhir pukul 17.00 Wita. Namun pihaknya segera mengoordinasikan respons darurat bersama Kepolisian, Basarnas, Otoritas Pelabuhan, dan instansi terkait lainnya.
“Keselamatan dan kelancaran pelayaran menjadi prioritas utama,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).
Upaya itu terbukti cepat. Menurut Tubagus Patrick, SVP Sekretaris Perusahaan Subholding Pelindo Jasa Maritim, permintaan bantuan dari PT SKA masuk pukul 23.50 Wita. Tak lama kemudian, TB Sungai Sepaku dan TB Herlin 19 langsung dikirim untuk mencegah tongkang bergeser lebih jauh dan membahayakan infrastruktur lain, seperti jetty Pertamina dan kapal yang tengah bersandar.
Evakuasi tuntas pukul 04.30 Wita. Tongkang akhirnya berhasil diamankan di dekat Masjid Putih Karang Asam dengan bantuan tambahan dari TB Sea Lion 05 milik PT SKA.
Sebagai langkah preventif, Pelindo merencanakan pemasangan alat sensor di sekitar Jembatan Mahakam. Rencana ini masih dalam tahap koordinasi dengan pemerintah daerah sebagai pemilik aset jembatan. Selain itu, sosialisasi keselamatan pelayaran juga akan ditingkatkan, terutama kepada operator kapal yang beroperasi di luar jam aktif pelabuhan.
“Upaya ini untuk meminimalisir insiden serupa ke depan. Koordinasi dengan semua pihak harus diperkuat,” tutup Suparman. (Din/Fch/Klausa)