Kukar, Klausa.co – Alif Turiadi menegaskan komitmennya untuk mengentaskan permasalahan kesehatan di Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu langkah yang disiapkannya adalah merencanakan kembali program kesehatan gratis di daerah yang dikenal sebagai Kota Raja tersebut. Gagasan ini muncul sebagai respons atas keluhan masyarakat yang merasa pelayanan kesehatan di Kukar masih jauh dari memadai.
Masyarakat Kukar, dalam beberapa kesempatan, mengungkapkan kekecewaannya terkait layanan kesehatan yang mereka anggap kurang optimal. Kegelisahan ini memicu Alif untuk menggariskan rencana besar melalui Gerakan Pembangunan (Gerbang) Nusantara, strategi pembangunan komprehensif yang menjadi landasan bagi berbagai program unggulan.
Salah satu program yang mencuat dari rencana besar ini adalah Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), sebuah inisiatif yang pernah berjaya di masa kepemimpinan Bupati Kukar Rita Widyasari. Program ini, yang sebelumnya telah membantu ribuan warga Kukar, direncanakan untuk kembali dihidupkan oleh Alif bersama pasangannya, bakal calon Bupati Kukar Dendy Suryadi. Mereka bertekad menjadikan Pemkab Kukar sebagai penanggung penuh biaya kesehatan masyarakat, menggantikan program BPJS yang dinilai memberatkan sebagian warga karena sifatnya berbayar.
“Dulu, di era Rita Widyasari, ada program Jamkesda yang sangat membantu masyarakat. Program itu kemudian digantikan oleh BPJS yang berbayar. Kelak, Pemkab Kukar yang akan menanggung biaya tersebut, sehingga masyarakat tetap bisa berobat secara gratis,” tegas Alif Turiadi saat menyampaikan program tersebut dalam kunjungannya ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, pada Senin (16/9/2024).
Rencana ini disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat, salah satunya Darmawan, warga asli Desa Sidomulyo yang merasakan langsung manfaat Jamkesda di masa lalu. Pria berusia 40 tahun lebih ini, yang pernah menjadi relawan sopir ambulans, masih mengenang betapa sigapnya layanan kesehatan saat itu.
“Saya masih ingat saat membawa pasien kecelakaan ke Rumah Sakit AWS. Dengan adanya layanan UGD khusus Jamkesda Kukar, pasien langsung ditangani tanpa harus menunggu lama. Alhamdulillah, nyawanya selamat,” kenang Darmawan.
Ia mengungkapkan kerinduannya akan program Jamkesda, yang menurutnya sangat membantu masyarakat Kukar saat itu. Tidak sedikit warga yang merasakan dampak positif program tersebut, dan Darmawan berharap program ini bisa kembali dihidupkan untuk membantu lebih banyak orang.
Sebagai informasi, pada tahun 2012, Jamkesda Kukar telah membantu lebih dari 309.674 warga. Keberhasilan inilah yang menjadi salah satu alasan kuat bagi Alif Turiadi untuk mengembangkan kembali program tersebut di masa kepemimpinannya nanti. (Nur/Fch/Klausa)