Klausa.co

Kaltim Jajaki Kereta Cepat, China Tawarkan Peluang Investasi

Wakil Gubernur Seno Aji. (Ist)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai membuka wacana menghadirkan moda transportasi kereta cepat di Benua Etam. Wacana ini mencuat dalam pertemuan antara Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dan Wakil Gubernur Provinsi Anhui, Republik Rakyat Tiongkok, Sun Yong, di Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (21/3/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Seno Aji menyampaikan ketertarikannya terhadap teknologi kereta cepat seperti WHOOSH yang telah beroperasi di jalur Jakarta-Bandung. Dengan kecepatan maksimum 350 km/jam, WHOOSH mampu memangkas perjalanan sejauh 142 km menjadi hanya 47 menit.

“Kami belum memiliki transportasi kereta api. Jika ada kerja sama investasi di bidang ini, tentu sangat kami hargai. Ini bisa menjadi moda transportasi baru yang mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Kaltim,” ujar Seno.

Baca Juga:  Genjot Sektor Perikanan, Seno Aji Bantu Nelayan Kukar dengan Ratusan Mesin Kapal

Ketertarikan Kaltim tak lepas dari kesuksesan Indonesia dan Tiongkok dalam proyek WHOOSH. Seno Aji pun langsung menanyakan potensi keterlibatan Provinsi Anhui dalam proyek serupa di Kaltim. Menurutnya, dengan reputasi Tiongkok dalam teknologi perkeretaapian, peluang investasi ini layak untuk dieksplorasi.

“Kita harus akui, teknologi mereka bagus. Saya tanyakan apakah Anhui punya potensi untuk mengembangkan teknologi dan investasi kereta api di sini,” ungkapnya.

Meski demikian, Seno menegaskan bahwa proyek ini tak akan membebani APBD Kaltim. Skema investasi dari pihak ketiga menjadi opsi utama jika proyek ini benar-benar direalisasikan. Samarinda, Balikpapan, dan Ibu Kota Nusantara (IKN) disebut-sebut sebagai wilayah yang potensial menjadi jalur kereta cepat di Kaltim.

Baca Juga:  Muara Kaman: Membangun Lumbung Pangan Masa Depan di Kutai Kartanegara

Menanggapi hal ini, delegasi Anhui menyatakan akan berdiskusi dengan jaringan investor di Tiongkok dan memberikan informasi lebih lanjut dalam dua hingga tiga minggu ke depan.

Tak hanya Tiongkok, beberapa negara lain seperti Korea Selatan dan Brunei Darussalam juga menunjukkan minatnya terhadap investasi perkeretaapian di Kalimantan. Brunei bahkan telah lama merancang jaringan kereta yang menghubungkan wilayahnya dengan provinsi-provinsi di Kalimantan hingga Kuching, Sarawak.

“Selain untuk angkutan penumpang, transportasi ini juga berpotensi besar untuk mendukung logistik batu bara, sawit, dan hasil perkebunan dari kawasan hulu,” pungkas Seno. (Wan/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co