Samarinda, Klausa.co – Insiden tongkang menabrak pilar Jembatan Mahakam I kembali terjadi. Kali ini, sebuah tongkang bermuatan batu bara menghantam pilar keempat (P4) jembatan pada Sabtu malam, 26 April 2025. Peristiwa ini kembali menyoroti lemahnya pengawasan lalu lintas di Sungai Mahakam.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan pentingnya peningkatan kinerja instansi terkait untuk mencegah insiden serupa.
“Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tingkatkan kinerjanya agar lebih efektif. Kan ada KSOP, Pelindo, Dishub, dan perusahaan-perusahaan yang melewati jalur Sungai Mahakam, keamanannya harus diperketat,” ujar Nanda, sapaan akrabnya.
Nanda menyoroti peran strategis Jembatan Mahakam I sebagai penghubung utama di Kaltim, khususnya Kota Samarinda. Ia mengingatkan bahwa kejadian seperti ini bukan yang pertama. Pada 16 Februari 2025, sebuah tongkang bermuatan kayu juga menabrak pilar ketiga (P3) jembatan dan merusak fender pelindungnya.
“Kita akan bahas lebih lanjut soal fender yang belum tuntas ini,” tegas politikus PDI Perjuangan tersebut.
Dugaan awal insiden terbaru ini adalah putusnya tali towing tongkang, yang menyebabkan kapal kehilangan kendali hingga menghantam pilar jembatan.
DPRD Kaltim melalui Komisi III berencana menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan instansi terkait dan pihak ketiga. “Hari ini sudah ada arahan dari Ketua DPRD agar Komisi III segera menggelar RDP dengan instansi terkait dan pihak ketiga,” ungkap Nanda.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh, memastikan agenda pemanggilan tersebut akan dilaksanakan segera.
“Insyaallah hari Selasa rencana RDP, Komisi III yang mengundang,” ujarnya singkat. (Din/Fch/ADV/DPRD Kaltim)