Klausa.co

Forum Satu Data: Menyatukan Data, Mewujudkan Pembangunan Samarinda

Pemkot Samarinda Gelar Forum Satu Data Indonesia yang digelar di Hotel Mercure Samarinda, Rabu (4/12/2024). (Foto: Yah/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah melangkah dengan pendekatan berbasis data. Melalui Forum Satu Data Indonesia yang digelar Rabu (4/12/2024) di Hotel Mercure Samarinda, upaya pengintegrasian data lintas sektor menjadi fokus utama untuk menciptakan pembangunan yang lebih presisi.

Forum ini melibatkan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Bappeda Provinsi Kalimantan Timur. Dalam sambutannya, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy, menegaskan pentingnya akurasi data dalam menentukan arah kebijakan.

“Data itu dinamis. Tugas kami adalah memastikan setiap kebijakan berbasis pada data yang relevan dan aktual,” ujar Marnabas, menekankan perlunya validitas informasi dalam setiap tahap pembangunan.

Baca Juga:  Anak 13 Tahun Tenggelam di Sungai Mahakam, Sempat Ada Upaya Penyelamatan

Ia menyoroti betapa pentingnya pengelolaan data yang terus diperbarui, termasuk statistik kelahiran, migrasi, hingga angka kematian. Meski akurasi sempurna adalah tantangan besar, komitmen untuk mendekati tingkat validitas tertinggi tetap dipegang teguh.

“Misalnya, data terkait pendidikan, bantuan sosial, hingga subsidi LPG 3 kilogram. Semua itu harus dapat dimanfaatkan secara optimal agar dampaknya terasa di masyarakat,” tambahnya.

Forum ini juga menjadi ajang untuk memperkuat komunikasi antar OPD. Data mentah yang dihimpun tidak cukup; harus ada proses analisis dan pengolahan yang menjadikannya informasi yang strategis.

Ananta Fathurrozi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Samarinda, menyebut forum ini sebagai momentum meningkatkan kualitas data melalui koordinasi yang lebih baik.

Baca Juga:  PT MMP Kaltim Rilis Laporan Kinerja 3 Tahun, Ini Prestasinya

“Data dari 2019 hingga 2023 sudah cukup kuat sebagai fondasi. Namun, pembaruan tahunan tetap diperlukan untuk menjawab dinamika kebutuhan pembangunan,” jelas Ananta.

Ia mengungkapkan bahwa perencanaan berbasis data untuk 2025 kini tengah dirampungkan. Setelah melalui tahap evaluasi, hasilnya akan dipublikasikan sebagai acuan kebijakan.

“Melalui aplikasi Forum Satu Data, kami berupaya memastikan semua data yang terintegrasi dapat langsung mendukung pengambilan keputusan secara efektif,” tutupnya. (Yah/Fch/Klausa)

Bagikan

.

.

Anda tidak berhak menyalin konten Klausa.co

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co